JOMBANG, BANGSAONLINE.com – Sekitar 6.000 santri dari berbagai Pondok Pesantren (Ponpes) di Jombang yang dipelopori Ponpes Tebuireng akan memecahkan rekor MURI (museum rekor indonesia) makan ikan bersama di Kawasan Parkir makam KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Jumat (18/11). Pemecahan rekor MURI ini dalam rangka mengkampanyekan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan).
Pemecahan rekor dengan aksi makan ikan makarel secara serentak itu dijadwalkan akan dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Baca Juga: Polemik Nasab Tak Penting dan Tak Ada Manfaatnya, Gus Fahmi: Pesantren Tebuireng Tak Terlibat
"Selain menyaksikan aksi makan ikan serentak, Bu Susi juga akan menyerahkan bantuan ikan segar beku kepada masyarakat. Bantuan tersebut secara simbolis akan diserahkan kepada Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Salahuddin Wahid," ujar Sekretaris Utama Pesantren Tebuireng Abdul Ghofar.
Aksi pemecahan rekor ini diharapkan menjadi bagian upaya meningkatkan peran santri dalam pembangunan kelautan dan perikanan. Pasalnya, sebagai negara maritim, tingkat konsumsi ikan masyarakat Indonesia tergolong rendah.
Mengutip data Kementerian Kelautan dan Perikanan, pria yang akrab dipanggil Gus Ghofar ini menyatakan bahwa konsumsi ikan masyarakat Indonesia hanya 41,11 kg per kapita per tahun pada 2015. Angka ini masih kalah jika dibandingkan konsumsi masyarakat Malaysia yang mencapai 70 kg per kapita per tahun.
Baca Juga: Terima Dubes Jepang untuk Indonesia, Pj Gubernur Jatim Bahas Pengembangan Kerja Sama
"Jika dibandingkan dengan kebiasaan warga Jepang yang makan ikan 110 kg per kapita setiap tahun, kondisi kita jauh lebih tertinggal lagi," imbuhnya.
Hingga Kamis (17/11) pagi, persiapan aksi pemecahan rekor ini sudah hampir matang. "Panitia melaporkan, sudah ada 7.445 santri yang berminat dalam kegiatan pemecahan rekor ini. Dan jumlah ini sepertinya masih akan terus bertambah," kata Gus Ghofar.
Jumlah tersebut baru berasal dari santri Tebuireng dan beberapa pesantren sekitar. Antara lain, Pesantren Al-Masruriyah dan Pesantren Al-Farros Tebuireng, Pesantren Khoiriyah Hasyim dan Al-Mahfudz Seblak, Pesantren Sains Tebuireng 2, serta Pesantren Al-Aqobah dan Mambaul Hikam. Juga Pesantren Walisongo, Pesantren Darul Falah Cukir dan Pesantren Al-Urwatul Wutsqo Bulurejo. "Semua pesantren tersebut berada di wilayah Kecamatan Diwek, Jombang," terangnya.
Baca Juga: Silaturahmi ke Keluarga Pendiri NU, Mundjidah-Sumrambah Minta Restu
Selain unsur santri, ada beberapa elemen masyarakat lain yang juga menyampaikan minatnya untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. "Ada teman-teman dari Koramil dan taruna Politeknik Perikanan di Sidoarjo yang juga ingin bergabung," ujarnya.
Selain aksi makan ikan serentak untuk memecahkan rekor MURI, ada juga kegiatan sosialisasi dan edukasi yang akan dilakukan oleh tim Kementerian Kelautan dan Perikanan. "Khusus untuk aksi makan serentak, Tim Jasa Boga Pesantren Tebuireng akan menyiapkan hidangan ikan makarel sebanyak 1,6 ton," terang Gus Ghofar.
"Aksi ini diharapkan dapat memicu peningkatan kesadaran maritim di kalangan santri. Jangan sampai kekayaan sumberdaya laut kita justru tidak bisa dinikmati oleh anak bangsa, karena kita sendiri yang mengabaikan potensi lautan kita," pungkasnya. (rom/rev)
Baca Juga: Persiapan Konferwil NU Jatim Capai 100 Persen, Pembukaan Siap Digelar Malam ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News