BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Ratusan pengungsi korban banjir luapan sungai Bengawan Solo yang berada di Gedung Serbaguna, Bojonegoro mulai tadi pagi banyak yang memeriksakan keluhannya kepada petugas Dinas Kesehatan yang berjaga.
"Rata-rata mereka mengeluhkan penyakit gatal-gatal. Juga ada yang masuk angin serta diare," ujar Kepala Puskesmas Wisma Indah, Nurul Hidayah ditemui di tempat pengungsian, Minggu (27/11).
Baca Juga: Rawan Banjir, 4 Kecamatan di Bojonegoro Ditetapkan Kampung Siaga Bencana
Ia menjelaskan, para pengungsi itu merupakan warga dari Kelurahan Ledok Wetan, Kecamatan/Kota Bojonegoro. Mereka meninggalkan rumahnya sejak Sabtu sore kemarin. Sebab, air di dalam rumah mencapai 1 hingga 1,5 meter.
"Kami membuka pengobatan selama 24 jam, untuk biayanya gratis. Kami telah menyediakan berbagai jenis obat-obatan dan juga melayani cek kesehatan," ujarnya.
Kata dia, obat yang paling banyak diberikan kepada pengungsi adalah obat diare, gatal-gatal dan influenza. Sebab, penyakit-penyakit tersebut memang rentan menyerang para pengungsi karena kondisi yang capek dan juga terkena virus air sungai bengawan solo.
Baca Juga: Pemkab Dituding Tak Peka, Peneliti Lingkungan Sebut Bojonegoro Sedang Krisis Iklim
Ditambahkan, jumlah pengungsi dari Kelurahan Ledok Wetan yang ada di Posko Pengungsian Gedung Serba Guna ada sebanyak 150 orang. Jumlah tersebut merupakan pengungsi yang berasal dari RT 2, 3, 4, 6, dan 7. Di lingkungan tersebut ada 235 rumah yang tergenang air.
Sementara kondisi Tinggi Muka Air (TMA) di papan duga Taman Bengawan Solo (TBS) mulai menunjukan angka penurunan sejak siang tadi. Kondisi air akan terus turun hingga nanti malam dengan catatan tidak ada tambahan hujan lokal. (nur/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News