KEDIRI (bangsaonline) – Guna mengantisipasi serbuan Pekerja Seks Komersial (PSK) dari Lokalisasi Dolly Surabaya saat menjelang bulan suci ramadan, petugas gabungan dari Polres Kediri Kota dan Satpol PP Kota Kediri merazia sejumlah kafe dan tempat hiburan malam. Petugas menamukan seorang perempuan penghibur eksodus dari Surabaya, yang sedang berkaraoke bersana beberapa orang pengunjung di sebuah kafe illegal.
Razia yang melibatkan sebanyak 100 personil gabungan ini diawali dari Tara Kafe Lesehan yang ada di Kelurahan Blabak, Kecamatan Pesantren. Dari tempat hiburan malam di perbatasan Kota Kediri itu, sejumlah pengunjung dan wanita penghibur ditemukan.
Baca Juga: Komunitas Jarak Dolly Surabaya Beri Bantuan di Dua Yayasan Panti Asuhan
Petugas memeriksa satu persatu dari mereka. Petugas juga meminta mereka untuk menunjukkan kartu identitas baik berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Surat Ijin Mengemudi (SIM). Sementara pemilik kafe hanya diperingatkan, agar menghentikan aktifitasnya saat bulan suci ramadan.
Razia dilanjutkan ke Marina Kafe yang ada di Kelurahan Burengan, Kocamatan Kota Kediri. Sebuah rumah yang berada jauh dari permukiman warga, tepatnya di areal persawahan ternyata dijadikan sebagai tempat hiburan malam. Dari tempat inilah, beberapa orang perempuan penghibur ditemukan tengah berkaraoke ria dan pesta minuman keras bersama para pelanggannya
Dari sebuah ruangan di kafe ini, seorang perempuan eksodus dari Surabaya berhasil ditemukan. Perempuan yang menutupi wajahnya dengan tangan dan dompet ini mengakui berasal dari Surabaya. Namun ia sudah sekitar 1 tahun tinggal di Kediri.
Baca Juga: Komunitas Jarak Dolly Bagikan 350 Nasbung pada Warga dan Pengendara di Bekas Lokalisasi
Sehari-hari, perempuan ini bersama teman sepekerjaanya bekerja menemani para pelanggannya bernyanyi karaoke. Mereka mematok tarif sebesar 50 ribu untuk layanan selama 1 jam di dalam ruang karaoke. “Saya dari Surabaya pak, tapi sudah satu tahun disini," akunya sambil menutupi wajahnya. Sementara perempuan lain, yang juga temannya mengaku, bekerja di kafe itu sebagai pemandu lagu bagi pengunjung. Ia bekerja secara freeland, hanya datang apabila ada yang membutuhkan jasanya.
Kapolres Kediri Kota AKBP Budhi Herdi Susianto menyatakan, razia gabungan dilaksanakan sebagai upaya menciptakan kondisi keamanan dan ketertiban menjelang datangnya bulan suci ramadan. Selain itu, razia juga bertujuan untuk mengantisipasi serbuan para PSK dari lokalisasi dolly, paska penutupan resmi oleh Pemerintah Kota Surabaya, pada 18 Juni kemarin. “Kami telah elakukan koordinasi dengan Dinas Sosial Tenaga Kerja, untuk menyerahkan proses penanganan para perempuan penghibur yang ditemukan dari kafe dan tempat hiburan malam. Kami berharap Dinsosnaker menindaklanjuti dengan memberikan pembinaan kepada mereka,” kata Kapolres.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News