Petrokimia Gresik Akui Ada 48 TKA yang Bekerja di Proyek Amoniak-Urea II

Petrokimia Gresik Akui Ada 48 TKA yang Bekerja di Proyek Amoniak-Urea II TKA asal China di proyek amonia-urea Gresik. foto: ist

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Manajemen PT, Petrokimia Gresik (PT. PG) membenarkan bahwa ada 48 Tenaga Kerja Asing (TKA) yang mengerjakan pabrik Amoniak-Urea (Amurea) II.

Terkait hal ini, Direktur Teknik & Pengembangan (Dirtekbang) PG, Arif Fauzan menyatakan bahwa Amurea II merupakan salah satu proyek strategis pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan nasional. Hal ini berdasarkan pada Instruksi Presiden (Inpres) RI Nomor 2 Tahun 2010, tentang Revitalisasi Industri Pupuk.

Baca Juga: Petrokimia Gresik Beri Bonus ke Atlet Senam Peraih Medali di PON XXI Aceh-Sumut 2024

“Berdasarkan Inpres tersebut kami menyusun rencana pembangunan proyek Amurea II. Tujuannya adalah untuk mengurangi ketergantungan bahan baku impor dan memenuhi kebutuhan pupuk petani Jawa Timur,” ujarnya.

Proyek ini, lanjut Arif Fauzan, tendernya dimenangkan oleh konsorsium kontraktor asal China Wuhuan Engineering Co. Ltd bersama kontraktor nasional PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan nilai proyek mencapai US$ 523 juta.

Sebagai pemenang tender, maka kontraktor wajib menyiapkan seluruh sumber daya untuk menyelesaikan proyek sesuai perjanjian kontrak kerja, termasuk penyediaan tenaga kerja.

Baca Juga: Petrokimia Gresik Raih Penghargaan Tertinggi Platinum di Ajang SNI Award 2024

Dalam kontrak kerjasama disebutkan bahwa penggunaan tenaga kerja, sepenuhnya menjadi tanggungjawab kontraktor. Namun begitu, PG mensyaratkan kepada kontraktor untuk mematuhi seluruh prosedur dan regulasi yang berlaku di Indonesia.

Data per November 2016 menyebutkan bahwa total pekerja proyek Amurea II mencapai 1.645 orang. Jumlah ini terdiri dari 1.597 orang pekerja lokal dan 48 orang TKA China. Seluruh pekerja asing tersebut telah mengantongi Kartu Izin Tinggal Sementara (KITAS) dan sah untuk bekerja di Indonesia.

BERITA TERKAIT:

Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Beberkan Program Transisi Energi 2024-2030 di Forum Internasional COP29

Terpisah, sebanyak 17 TKA asal China di proyek Amurea II saat ini sedang proses perpanjangan KITAS. Sebagai konsekuensi, maka pekerja asing tersebut tidak diperbolehkan masuk dan bekerja di area PG. Kontraktor wajib mengurus proses administratif tersebut sampai selesai agar mereka dapat kembali masuk dan bekerja di lingkungan proyek

“TKA yang belum mengantongi izin bekerja tentunya tidak kami perbolehkan masuk ke area perusahaan. Mereka sepenuhnya menjadi tanggungjawab kontraktor,” terangnya.

Seluruh TKA yang bekerja di proyek, masih kata Arif, disyarakatkan berkeahlian khusus (skilled labor).

Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dinobatkan sebagai Tokoh Penggerak Generasi Petani

PG juga secara prinsip meminta kontraktor untuk menyiapkan dan mengatur rencana penggunaan TKA dengan sebaik mungkin. Karena hal ini terkait dengan proses perizinan bagi TKA yang akan bekerja di lingkungan proyek.

“Kami akan kawal ketat soal TKA asing ini sampai masa pelaksanaan proyek selesai,” janjinya.

Berikut adalah spesifikasi umum Amurea II:

Baca Juga: Kucurkan Beasiswa, Cara Petrokimia Gresik Dorong Generasi Muda Tertarik Bertani

Lingkup Proyek

Amoniak: 660.000 ton/tahun (2.000 metric ton/hari)

Urea: 570.000 ton/tahun (1.725 metric ton/hari)

Baca Juga: Petrokimia Gresik Kirim Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Utilitas: IA/PA plant, demin plant, dan sebagainya

Bahan Baku Utama: Gas 85 MMSCFD

Teknologi proses

Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dorong Regenerasi Atlet Angkat Besi Berprestasi di Indonesia

Amoniak (licensor): Kellog Brown and Root (USA)

Urea (licensor): Toyo Engineering Corporation (Japan)

Pelaksanaan Proyek: 34 bulan (Februari 2015 – Desember 2017). (hud)

Baca Juga: PG Kerahkan Mobil Bronto Skylift Padamkan Kebakaran Smelter, Presdir Freeport Ucapkan Terima Kasih

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO