Puncak Haul Ke-7 Gus Dur, Gus Solah: Tebuireng Pusat Pergerakan Memadukan Islam Indonesia

Puncak Haul Ke-7 Gus Dur, Gus Solah: Tebuireng Pusat Pergerakan Memadukan Islam Indonesia KH Salahuddin Wahid (Gus Solah) saat memberikan sambutan dalam acara puncak peringatan haul ke-7 Gus Dur di Ponpes Tebuireng Jombang, Sabtu (7/1) malam. foto : RONY SUHARTOMO/ BANGSAONLINE

Lantas, Gus Solah menyatakan, penyebutan dwi tunggal untuk Soekarno-Wahid Hasyim karena sebagai simbol bersatunya nasionalisme dan keislaman tidak tepat. “Menurut saya sebenarnya lebih tepat (dwi tunggal, red) Soekarno-Hasyim Asy’ari. Karena semua kebijakan Mbah Wahid Hasyim didasarkan pada persetujuan Mbah Hasyim Asy’ari,” bebernya.

Menurutnya, juga tidak salah jika disebut pusat pergerakan memadukan Islam dan Indonesia karena tokoh kunci penggagasnya berasal dari pondok tersebut. “Oleh karena itu, tidak berlebihan menurut saya kalau disebutkan bahwa adalah pusat dari pergerakan untuk memadukan Islam dan Indonesia,” terangnya.

Terkait persoalan-persoalan agama dan nasionalisme yang saat ini masih terjadi di Indonesia, Gus Solah mengajak agar segera diatasi.

“Sekarang ini gonjang-ganjing, kalau dibiarkan tidak ada langkah untuk mengatasinya akan membesar dan mengancam persatuan Indonesia. Saya melihat keadaan semacam ini, kemarin mengajak civitas akademika Unhasy dan Pesantren untuk melakukan kajian-kajian yang menyeluruh. Mudah-mudahan pada bulan Januari ini menemukan hasil bagaimana kita menanggapi yang sekarang terjadi. Paling tidak kita tentunya menyadarkan pihak-pihak yang berbeda pendapat dengan kita. Dengan cara yang baik tentunya,” tandas Gus Solah.

Selain tuan rumah Gus Solah dan Ny Faridah Salahuddin Wahid, sejumlah tamu juga hadir dalam kesempatan tersebut. Diantaranya, Anregurutta KH Sanusi Baco, mantan Rais Syuriah PWNU Sulawesi Selatan yang juga teman akrab Gus Dur selama belajar di Universitas Al-Azhar. Kemudian mantan Duta Besar RI untuk Lebanon, Abdullah Syarwani dan Cendekiawan Muslim Habib Chirzin. Tampak juga Wakil Bupati Jombang Mundjidah Wahab. (rom/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO