SEORANG guru musik asal kota Pentrinja, Kroasia, Frano Selak (85), layak digelari manusia paling beruntung di dunia. Bagaimana tidak, dia lolos tujuh kali dari kematian dan akirnya menang lotere sebesar 600.000 poundsterling atau sekitar Rp 9 miliar.
Kali pertama, dia mengalami kecelakaan saat bepergian dari Sarajevo menuju Dubrovnik pada 1962. Kereta api yang ditumpanginya terguling jatuh ke sungai yang membeku. Sebanyak 17 orang tewas dalam kejadian itu, Selak selamat meski menderita hipothermia.
Baca Juga: Lucu! Polisi Bagikan Takjil, Pengendara Putar Balik, Jalan Raya Sepi, Mengira Tilang
Kedua, terjadi setahun kemudian. Selak kali pertama menumpang pesawat terbang. Pintu pesawat terbang itu terlepas dan menyeret Selak dan 19 orang lainnya keluar dari pesawat terbang itu. Anehnya Selak jatuh di tumpukan jerami, 19 penumpang lain tewas.
Ketiga, pada tahun 1966, bus yang ditumpangi Selak tergelincir dan masuk ke dalam sungai. Empat penumpang tewas, Selak berhasil selamat hanya dengan sedikit luka dan memar.
Keempat, tahun 1970, mobil yang dikendarai Selak terbakar di jalan tol. Beruntung, Selak berhasil keluar dari mobil sesaat sebelum mobil itu meledak.
Baca Juga: Cara Menghitung Weton Jodoh yang Benar
Kelima, tahun 1973, ada masalah di saluran bahan bakar mobilnya membuat bensin tumpah ke mesin panas dan mengembuskan api dari lubang ventilasi. Kecelakaan itu membakar habis rambutnya namun dia tak terluka sama sekali.
Keenam, pada tahun 1995, Selak kembali terlibat kecelakaan, namun dia hanya menderita luka ringan.
Ketujuh, tahun 1996, truk PBB menabrak mobilnya di jalanan pegunungan.Akibatnya mobil Selak meluncur ke dalam jurang, beruntung dia berhasil keluar dari mobil dan bergantung di sebuah pohon, sementara mobilnya jatuh ke dasar jurang dan meledak.
Baca Juga: Perjalanan Fathurrohman Hartono, Pelukis Sketsa yang Bisa Terawang Kehidupan Seseorang
Puncak keberuntungannya adalah ketika Selak memenangkan lotere sekitar tahun 2006. Dengan uang kemenangannya itu Selak bisa membeli sebuah rumah mewah dan sebuah pulau pribadi. Namun, belum lama ini Selak menjual rumah dan pulaunya, membagikan kekayaannya kepada kelurga dan teman-temannya.
Selak hanya mengambil sedikit dari hartanya dan pulang ke kampung halamannya di Petrinja, sebuah kota kecil di sebelah selatan ibu kota Kroasia, Zagreb. Di kampungnya itu, Selak membangun sebuah tempat pemujaan untuk Bunda Maria, sebagai bentuk ucapan terima kasih atas keberuntungannya selama ini. Kini Selak menikmati masa tuanya dengan Katarina, sang istri.
"Dalam usia setua ini, yang saya butuhkan hanya Katarina. Uang tak bisa mengubah apapun," kata Selak.(*)
Baca Juga: Ingin Hidup Berdampingan dengan Tikus, Petani Kediri Gelar Selamatan dan Tanam Cok Bakal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News