Pernah mendengar larangan-larangan yang jika dilanggar konon akan berakibat terkena kutukan? Misalnya jangan duduk di depan pintu karena bisa menghambat jodoh. Bisa jadi larangan itu akan membuat keder seorang gadis yang mendengarnya dengan serta merta mematuhinya. Namun bisa juga justru membuat seseorang mencibir karena secara logika tidak ada hubungannya. Ya, itulah mitos. kepercayaan yang diwariskan secara turun menurun sehingga banyak yang menganggapnya sebagai sebuah kebenaran.
Namun ada juga mitos yang jika ditelaah lebih dalam ada benarnya dan memiliki hubungan sebab akibat tidak secara langsung. Mungkin karena orang tua kita tidak ada waktu atau malah juga tidak tahu bagaimana menjelaskannya, maka diambil jalan pintasnya saja. Berikut mitos yang banyak beredar dan maknanya.
Baca Juga: Lucu! Polisi Bagikan Takjil, Pengendara Putar Balik, Jalan Raya Sepi, Mengira Tilang
Menyapu Tidak Bersih, Dapat Suami Brewok
Faktanya adalah sebuah pesan agar melakukan suatu pekerjaan dengan sungguh-sungguh. Ancaman mendapatkan seorang suami yang brewokan adalah karena jaman dulu pria brewokan dianggap orang yang kasar, jahat, dan pelaku kriminal.
Baca Juga: Cara Menghitung Weton Jodoh yang Benar
Sehingga tidak ada seorang gadis pun yang berminat mendapatkan suami seperti itu. Namun di jaman sekarang, berewok justru dianggap sebagai trend dan sama sekali tidak mencerminkan kepribadian seseorang.
Bersiul Malam Mengundang Setan
Baca Juga: Perjalanan Fathurrohman Hartono, Pelukis Sketsa yang Bisa Terawang Kehidupan Seseorang
Faktanya jika kita bersiul di malam hari, bukan setan yang akan datang, melainkan tetangga yang marah akibat istirahatnya terganggu saat mendengar siulan kita.
Mitos ini ada benarnya juga sih, kalaupun tidak mendatangkan setan, bisa aja mendatangkan kemarahan dari orang lain bukan? Lagipula, bersiul kok malam-malam, mendingan nonton televisi saja.
Baca Juga: Ingin Hidup Berdampingan dengan Tikus, Petani Kediri Gelar Selamatan dan Tanam Cok Bakal
Duduk di Depan Pintu Susah Jodoh
Faktanya, pintu bukanlah tempat duduk. Duduk di depan pintu hanya akan menghambat lalu lintas orang yang melewati pintu tersebut. Belum lagi bisa terkena resiko masuk angin karena pintu juga tempat keluar masuk udara.
Tapi mungkin mitos ini ada benarnya jika kebetulan ada calon mertua yang lewat dan melihat kita duduk bermalas-malasan di depan pintu. Mana mau beliau punya menantu pemalas begitu.
Baca Juga: Pembongkaran Makam Jongbiru, 30 Tahun Dikubur, Jenazah Mad Ihsan Masih Utuh
Bangun Kesiangan Dijauhi Rezeki
Faktanya, orang yang bangun kesiangan akan terlambat pula berangkat bekerja, sehingga bisa kehilangan rejeki. Mitos bangun siang ini dipercaya sejak dulu banget, dan orang Indonesia yakin jika bangun lebih awal, lebih punya banyak waktu untuk mencari rezeki.
Baca Juga: Geger, Warga Klampok Gresik Nikahi Kambing
Misalnya baru bangun jam 10 pagi. Anda sudah kehilangan beberapa jam produktif di pagi hari untuk bekerja. Jadi kalau rezeki hilang akibat bangun kesiangan.
Makan Tak Habis, Ayamnya Mati
Faktanya, membuang makanan adalah hal yang mubazir. Orang tua sudah susah payah mencari uang untuk membeli makanan, maka jangan disia-siakan. Lagi pula, jika makanan tidak dihabiskan, khawatir perut masih terasa lapar.
Baca Juga: Kesulitan Lepas Cincin di Jari Anaknya, Pria ini Minta Bantuan Damkar Gresik
Ancaman ayam peliharaan akan mati ini dikarenakan pada jaman dulu ayam masih sangat mahal harganya, dan anak-anak umumnya memiliki ayam peliharaan yang sangat disayangi. Sehingga mereka pasti tidak akan mau kehilangan ayamnya. Namun untuk anak-anak jaman sekarang, mitos tersebut tidak lagi relevan karena mereka lebih suka bermain dengan gadget daripada memelihara ayam.
Duduk di Atas Bantal Bisulan
Baca Juga: Heboh, Truk Muat Beras Tiba-Tiba Nyelonong Masuk ke Jalan Makam Desa di Kediri
Faktanya, tidak ada hubungan antara bantal dengan kesehatan kulit. Sebenarnya larangan ini lebih bertujuan untuk menanamkan nilai kesopanan. Sebab bagaimanapun juga bantal merupakan tempat untuk kepala, maka tidaklah sopan jika digunakan untuk pantat (diduduki).
Kalau memang mau duduk di atas bantal, sediakan bantal khusus ya, jangan bantal tidur juga dipakai duduk. Contohnya seperti bantal duduk yang dipakai oleh masyarakat Jepang. Lebih tipis dan lebih nyaman.
Main di Luar Pas Magrib Diculik Wewe Gombel
Sebenarnya waktu maghrib adalah waktu pergantian siang dan malam. Sehingga sebaiknya dimanfaatkan untuk mengerjakan PR, belajar atau paling tidak beristirahat setelah seharian beraktivitas. Jadi sebenarnya lebih ke arah pembelajaran disiplin waktu untuk anak-anak.
Lagipula di Indonesia, waktu magrib atau senja memang menjadi pembatas antara aktivitas di luar rumah. Biasanya nih, yang di luar segera masuk ke dalam rumah atau yang sedang di jalan akan berhenti dulu sejenak. Jadi lebih baik jika sudah senja, anak-anak sudah di rumah dan mulai belajar untuk sekolah esok harinya.
Duduk di Bawah Pohon Malam Hari Dibius Setan
Faktanya, pada malam hari, tumbuhan mengeluarkan gas karbon dioksida dari dalam tubuhnya. Jika kita berada di bawah pohon, gas tersebut akan terhirup oleh kita, sehingga jika terlalu lama kita bisa pingsan akibat kekurangan oksigen. Jadi bukan pingsan karena dibius setan.
Kadang-kadang kan kita butuh berteduh jika kehujanan malam hari bukan? Nah lebih baik carilah masjid ataupun pertokoan yang ada terasnya untuk berteduh. Kalau di bawah pohon kan juga rawan tersambar petir.
Mandi Malam Sebabkan Rematik
Faktanya, mandi malam akan membuat tulang sendi menjadi nyeri. Hal ini karena hawa malam akan menghambat suplai oksigen ke dalam tulang sehingga terjadi penyempitan dan akhirnya menjadi nyeri.
Rematik disebabkan karena peradangan sendi. Peradangan sendi sendiri diantaranya disebabkan oleh kekurangan hormone estrogen, osteoporosis, faktor genetik dan jumlah kadar asam dalam darah. Jadi tidak ada hubungannya sama sekali.
Dilarang Pakai Baju Hijau di Pantai Selatan
Jangan memakai baju hijau saat ke Pantai Selatan, sebab nanti akan “ditarik“ oleh Nyi Roro Kidul. Faktanya, dari kejauhan, warna air Laut Selatan berwarna hijau. Sehingga jika ada orang tenggelam, maka teman atau tim penyelamat akan kesulitan dalam menemukan orang tersebut. Jadi jika ada korban yang terseret arus pantai dan jasadnya baru ditemukan beberapa hari kemudian, itu bukan karena disandera sama Nyi Roro Kidul.
Indonesia memang masih mengenal banyak sekali mitos dalam kehidupan sehari-hari. Zaman dulu memang orang kalau tidak ditakut-takuti susah untuk hidup lebih tertib. (*/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News