KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Aktifnya kembali klub sepakbola Persik Kediri, sepertinya tak membawa banyak keuntungan bagi masyarakat Kota Kediri maupun Pemkot. Pasalnya, saat ini Persik sudah dikelola pihak swasta. Alhasil semua pendapatan mulai dari tiket hingga sponsor, masuk dalam pengelolaan internal manajemen.
Dari informasi yang dihimpun, kontribusi Persik Kediri terhadap Pemkot Kediri diduga hanya pada sewa Stadion Brawijaya. Pembayaran sewa dilakukan pada setiap laga dilakukan. Berapa nilai sewa stadion yang dikeluarkan Persik? Beberapa pihak terkesan saling lempar saat ditanya soal itu.
Baca Juga: Pesta 5 Goal saat Jamu Persikabo, Dhito Optimis Persik Masuk Championship Series
Panitia pelaksana pertandingan Ferry Djatmiko yang ditanya BANGSAONLINE.com soal itu, mengaku tidak tahu. Dia menyarankan bertanya ke Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kota Kediri.
“Sewa. Tapi berapa sewanya yang tahu BPPKAD,” ujarnya.
Kepala BPPKAD Kota Kediri, Bagus Alit mengakui, selama ini kontribusi Persik Kediri hanya pada sewa Stadion Brawijaya semata.
Baca Juga: Dhito Berharap Jalinan Kolaborasi Persik dan SKASports Bakal Beri Dampak Positif di Komersial
"Selama ini yang kita dapat hanya pada uang sewa stadion. Sistemnya jika ada laga Persik Kediri, mereka langsung membayar sewa ke kita," ujarnya, Jumat (31/3).
Sayangnya, saat ditanya berapa besaran nilai sewa tersebut, Bagus justru terkesan menutupi. "Saya tidak tahu pastinya, tapi yang jelas hanya sewa saja," pungkasnya.
Sekadar diketahui, Persik Mania ---julukan suporter Persik Kediri--- memberikan kritikan akan keseriusan panitia pelaksana (Panpel). Kritikan itu muncul karena minimnya lampu penerangan yang tak kunjung diperbaiki pada Stadion Brawijaya. Diduga karena minimnya kontribusi Persik Kediri terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) ke Pemkot Kediri, membuat terhambatnya perawatan stadion. (rif/rus)
Baca Juga: Tumbangkan Arema, Mas Dhito: Debut Ze Valente Raih 3 Poin!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News