TUBAN, BANGSAONLINE.com - Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Machfud Arifin mengungkapkan bahwa 6 terduga teroris yang ditembak mati di wilayah Tuban merupakan kelompok Jaringan Anshari Daulat (JAD). Kedatangan mereka ke wilayah Tuban memang mengincar polisi.
"Ini ada kaitannya dengan gerakan amaliah atau balas dendam, sebab 3 hari yang lalu Densus 88 habis menangkap 3 pelaku terduga teroris di Lamongan," ujar Mahcfud saat press release di Mapolres Tuban, Sabtu (8/4) malam.
Baca Juga: Densus 88 Anti Teror Tangkap 6 Terduga Teroris di Jatim, Salah Satunya Ustadz Azhari
Kata dia, keenam pelaku tersebut juga termasuk jaringan pengeboman di Thamrin. Hal itu berdasar ditemukannya banyak barang bukti dari tangan pelaku. Di antaranya, 3 buah peta Jatim, Jateng dan Jabar masing-masing berukuran 109 x 79 centimeter, dua buku gambaran umum pendidikan militer Hamba Allah, sebuah buku Mausu'ah Amniuau Li.l-Munahidi, buku lurus peledakkan oleh Asy Syahid Syeh Profesor Abu Khabbap Al Misri, 2 buah tas dan 3 Al Qur'an kecil. Selain itu, petugas juga mengamankan 5 pisau sangkur, 6 pistol rakitan, 1 CD, 5 HP, 2 HR, 1 kotak peluru dan sejumlah baju, jaket dan celana milik pelaku, juga sebuah paspor atas nama Satria Aditama.
"Sementara dari 6 pelaku, yang memiliki identitas hanya Satria Aditama, umurnya 19 tahun dan alamatnya warga Semarang," cetusnya.
Untuk itu, Kapolda menambahkan, pihaknya akan melacak dan melakukan identifikasi terhadap 5 pelaku yang belum ditemukan identitasnya. "Melalui handphone yang telah diamankan, petugas yakin bakal berhasil menemukan identitas korban. Selain melacak nomor HP polisi juga akan melakukan identifikasi terhadap jenazah pelaku," terang Kapolda.
Baca Juga: Diduga Terpapar Paham Radikal, Pria Asal Lamongan Disergap Polisi di Tuban
"Pelaku saat ini sudah dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Surabaya," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, penangkapan terduga teroris ini bermula sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu pos black spot area hutan Jati Peteng Desa Sumurgeneng, jalan Raya Tuban-Semarang, Kecamatan Jenu ditembaki oleh kawanan orang tak dikenal yang menumpang mobil Daihatsu Terios warna putih bernopol H-9037-BZ. Tembakan diarahkan ke anggota Satlantas Polres Tuban yang saat itu sedang berjaga di pos black spot area hutan Jati Peteng.
"Mengetahui ada tembakan, anggota polisi tiarap dan mobil tersebut lari ke arah timur dengan kecepatan tinggi. Setelah mobil lari ke arah timur, kemudian Aiptu Yudi menghubungi Polsek Jenu melalui HT agar dilakukan penghadangan. Tepat di depan Mapolsek Jenu, pelaku berhasil dihadang menggunakan mobil patroli Polsek Jenu 802," beber Kapolda.
Baca Juga: Bupati Tuban: Jangan Hanyut Ajakan Radikal dengan Dalih Jihad
Namun, begitu mengetahui ada penghadangan, para pelaku kemudian masuk ke dalam pom bensin dan putar balik ke arah barat. Anggota Polsek Jenu pun juga langsung melakukan pengejaran.
Para pelaku sempat menodongkan senjata saat mobil patroli Polsek 802 mendekat. Hal ini membuat anggota Polsek menghindar ke arah barat.
Baca Juga: Terduga Teroris di Tuban Diamankan Saat Antar Anaknya Berangkat Les, Istri Tak Menyangka
Mobil pelaku kemudian ditemukan berhenti di depan gudang fluid sistem "Andalan" jalan raya Dusun Bogang, Desa Beji, Kecamatan Jenu. Selanjutnya pelaku sekitar 6 orang lari ke arah selatan menuju kawasan persawahan serta dilakukan penyisiran oleh anggota polsek Jenu dan anggota lantas Polres Tuban. Pelaku akhirnya bisa dilumpuhkan dengan dengan cara ditembak.
Dalam kesempatan itu, Kapolda juga mengklarifikasi terkait berita penangkapan seorang pria yang juga terduga teroris dalam kondisi hidup-hidup. Kapolda mengatakan bahwa pria tersebut bukan termasuk rombongan 6 pelaku yang ditembak. Kata Kapolda, pria tersebut adalah pria biasa yang diduga mengalami gangguan jiwa. (wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News