Pasca Perahu Tambang Terbalik di Kalimas Wringinanom, Ketua Dewan Minta Ada Aturan Ketat

Pasca Perahu Tambang Terbalik di Kalimas Wringinanom, Ketua Dewan Minta Ada Aturan Ketat Armuji.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ketua DPRD Surabaya Armuji tidak ingin musibah terbaliknya perahu tambang di Kali Surabaya kawasan Wringinanom Gresik, pada Kamis 13 April 2017 lalu kembali terulang.

Armuji mendorong instansi berwenang atas wilayah sungai, agar proaktif dan tanggap soal adanya perahu tambang. Khususnya perahu tambang yang beroperasi di sungai kawasan Surabaya.

Baca Juga: Warga Karangrejo Gresik Hilang di Bengawan Solo, Ditemukan Tawas Mengapung

Menurut Armuji, jika keberadaan perahu sarana penyeberangan sulit dihilangkan, paling tidak ada aturan ketat bagi warga yang membuka jasa perahu tambang. “Misalnya ada standar keamanan untuk perahu tambang. Harus pakai pelampung, harus ada pengamanan di kanan kiri perahu, dan seterusnya,” kata Armuji.

Dengan demikian, jelasnya, masyarakat yang memang membutuhkan jasa perahu tambang pun tetap terjaga keselamatannya dan risiko kecelakaan bisa terkurangi.

“Sebab di Surabaya ada beberapa titik yang memang mengandalkan jasa perahu tambang. Sebagai pemerintah harus memberikan perlindungan maksimal,” tegasnya.

Baca Juga: Dua Bocah TK Tenggelam Saat Berenang di Wisata Kolam Renang Bajak Laut Gresik: 1 Tewas, 1 Kritis

Kejadian serupa pernah terjadi di Kali Surabaya kawasan Wonokromo beberapa tahun lalu. Dia berharap musibah yang menelan korban jiwa itu tidak terjadi lagi dan bisa diantisipasi dengan aturan standar keamanan.

Politisi PDI Perjuangan ini mengakui, perahu tambang ini adalah angkutan tradisonal yang susah dihilangkan. Warga seperti di Ngagel, Wonokromo, Joyoboyo, sebut dia, sebenarnya sudah difasilitasi pemerintah dengan adanya jembatan.

Hanya, sebagian warga merasa terlalu jauh kalau lewat jembatan. “Makanya nekat pakai perahu tambang,” terang Armuji.

Baca Juga: Gandeng Pelindo III, Wali Kota Eri Kembangkan Potensi Wisata Air Kalimas

Pemkot Surabaya pun berupaya mengurangi ketergantungan warga terhadap perahu tambang. Di antaranya, berencana membangun jembatan di Jl Ratna, Ngagel.

Wali Kota Tri Rismaharini mengatakan, pembangunan Jembatan Ratna penting. Sebab, munculnya perahu tambang tak lepas dari kurangnya akses jembatan di kawasan sungai.

Selain itu, pemkot juga tak berwenang melarang perahu tambang beroperasi di Surabaya. Apalagi, kata Risma, warga membutuhkan adanya perahu tambang tersebut. "Kalau dilarang nggak bisa. Makanya, nanti di Jalan Ratna mau dibangunkan jembatan,” ujar Risma kepada wartawan.

Baca Juga: Mandi di Waduk, Kakek di Balongpanggang Gresik Tewas Tenggelam

Jembatan itu akan menghubungkan dua jalan yang terpisahkan Kalimas, yakni Jalan Ratna di sisi timur Kalimas, hingga tembus ke Jalan Bengawan di sisi barat.

Dia menambahkan, Jembatan Ratna bakal dibangun sepanjang 36 meter dan lebar 19 meter, dengan empat lajur jalan. Jembatan itu akan dilengkapi pedestrian bagi pejalan kaki.

Adanya jembatan itu juga diharapkan mampu memotong jalur dari Ngagel ke Darmokali yang selama ini harus memutar di jembatan BAT, atau jembatan di kawasan Jl Sulawesi. (lan/rev)

Baca Juga: Berangkat Ngaji, Bocah Kedungsekar Gresik Tewas Tenggelam di Telaga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO