JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Pada tahun 2017 ini Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Drive Surabaya Selatan wilayah Jombang - Mojokerto menargetkan mampu menyerap gabah petani sebanyak 50.000 ton.
Hingga Bulan Mei ini, Bulog masih mampu menyerap sekitar 37.000 ton. Sehingga masih kurang 13.000 ton untuk mencapai target keseluruhan.
Baca Juga: Pertahankan Harga, Bulog Surabaya Selatan Distribusikan Beras SIGAP di Mojokerto
Hal ini seperti diungkapkan Kepala Bulog Sub Divre Surabaya Selatan wilayah Jombang - Mojokerto, Arsyad. Menurutnya, upaya penyerapan gabah terus dilakukan bersama elemen pemerintah lainnya.
“Stok beras yang dimiliki oleh Bulog saat ini mencapai 37.000 ton dari target 50.000 ton. Dengan jumlah ketersediaan itu, dapat menjamin kebutuhan masyarakat bahkan hingga tahun 2018,” kata dia kepada awak media, Rabu (3/5/2017).
Menurut Arsyad, untuk menjamin ketersediaan pangan ke depan, pihaknya telah melakukan sejumlah terobosan bersama unsur lain.
Baca Juga: 50 Ribu KPM di Jombang Akan Terima Bantuan Sosial Beras
“Namun untuk penyerapan, kami tetap mengacu pada Inpres nomor 5 tahun 2015. Dalam realisasinya, kami menggandeng elemen TNI, Dinas Pertanian sekaligus Gapoktan,” ujarnya.
Mantan Kabulog Subdivre Malang ini memaparkan, ketentuan yang diterapkan dalam penyerapan gabah sesuai Inpres nomor 5 tahun 2015 yakni standar gabah kering panen (GKP) seharga Rp 3.700 per kilogram, ditetapkan dengan kadar air 25 persen, hampa kotoran 3 persen. Untuk gabah kering giling (GKG) dengan kadar air 14 persen dan hampa kotoran 3 persen dibeli Rp 4.650 per kilogram. Sedangkan beras kualitas medium dengan kadar air 14 persen, broken (pecah) 20 persen, menir 2 persen diserap seharga Rp 7.300 per kilogram.
“Bukan hanya beras, komoditi lain seperti gula juga tersedia hingga saat ini mencapai 6.000 ton, dan kemungkinan akan datang kembali sebesar 8.000 ton,“ tandasnya. (rom)
Baca Juga: Ribuan PKH di Kota dan Kabupaten Mojokerto Segera Terima Beras Bansos Dampak Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News