PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Meski sumber mata air Umbulan yang berada di Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan dieksploitasi untuk proyek nasional SPAM (Sarana Penyedian Air Minum), namun bukan berarti ada perlakukan khusus untuk Pemda setempat dalam mega proyek tersebut. Pasalnya perusahaan daerah, yakni PDAM Pasuruan, tetap harus membeli air dari pihak pengelola proyek jika ingin mendapat fasilitas bisnis air.
Hal tersebut disampaikan oleh Dirut PDAM Yoyok Widoyoko SE saat dikonfirmasi Bangsaonline.com, ia menjelaskan bahwa dalam proyek SPAM Umbulan yang sudah diresmikan oleh wakil Presiden Jusuf Kalla beberapa hari yang lalu, Kabupaten Pasuruan mendapat kuota 410 liter kubik. Dari jatah tersebut, pihak PDAM Pasuruan diberikan harga khusus, yakni sebesar Rp 1.050 rupiah per liter kubik
Baca Juga: Dapat Pendanaan Rp474 Miliar, ini Program Perumda Giri Tirta Gresik di Tahun 2022-2023
"Kalau pengajuan awalnya ke DDAB Provinsi, pihak PDAM menawar 1000 rupiah per kubik. Tapi setelah ada pertimbangan teknis dan nonteknis, akhirnya di setujui 1050," jelas Yoyok pada Bangsaonline.com.
Harga tersebut, kata Yoyok, lebih rendah dibandingkan dengan harga yang diberikan kepada Kabupaten dan Kota lainnya seperti Sidoarjo, Surabaya, Gresik. "Dengan harga tersebut kami menganggap masih rasional mengingat untuk harga jual air kepada konsumen di wilayah Pasuruan masih terjangka," terangnya.
Namun permasalahan yang dihadapi saat ini adalah sarana jaringan distribusi hingga ke masyarakat/konsumen di wilayah Pasuruan masih minim sekali. Untuk pembangunan jaringan distribusi juga tidak mungkin, karena anggaran yang dibutuhan sangat banyak sehingga bisa menguras APBD setempat.
Baca Juga: Proyek Peremajaan Pipanisasi, Bupati Gus Yani Minta PDAM Giri Tirta Gandeng Pihak Ketiga
Untuk itu, saat pembahasan proyek Umbulan tersebut pihak Pemkab meminta kepada pemerintah pusat menyediakan sarana jaringan distrbusi. (bib/par/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News