BLITAR, BANGSAONLINE.com - Pada 29-30 Juli mendatang, sebanyak 928 calon jamaah haji (CJH) Kabupaten Blitar akan diberangkatkan ke Tanah Suci melalui Embarkasi Surabaya. Para jamaah haji ini tergabung dalam kloter 11, untuk melaksanakan ibadah haji.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Blitar, M Syaikul Munib mengatakan, dari 928 CJH ini, 20 persen di antaranya berusia lanjut. Mereka memliki usia rata-rata di atas 75 tahun, sehingga masuk kategori rentang dan membutuhkan perhatian khusus.
Baca Juga: Beri Semangat Calon Jamaah Haji, Bupati Blitar Pesan Jaga Kesehatan Selama di Tanah Suci
Tidak hanya berusia lanjut, bahkan 10 persen CJH dari Kabupaten Blitar juga membutuhkan pendampingan dari pihak keluarga. Bagi jamaah haji yang membutuhkan pendampingan ini, mereka memiliki penyakit yang juga membutuhkan bantuan keluarga selama di Tanah Suci.
"Mereka membutuhkan pendampingan dari keluarganya, sehingga dapat membantu selama di Tanah Suci," ungkap Syaikul Munib, Kamis (27/7).
Sementara itu, M Dawamin Nurhadi (44) warga Desa Plumpungrejo, Kecamatan Kademangan mengaku bersyukur karena ibunya, Markutik (67) diberi izin untuk berangkat menjadi tamu Allah pada tahun ini. Sebab, selama sepuluh bulan terakhir, ibunya sakit dan harus menggunakan kateter. Ibunya menderita sakit gula darah dan saat ini juga mengalami gangguan penglihatan, namun sebelum lebaran Hari Raya Idul Fitri membaik, sehingga lolos pemeriksaan kesehatan sehingga dapat beribadah ke Tanah Suci.
Baca Juga: CJH dari Kabupaten Blitar Diminta Tes Kesehatan Ulang
Sebagai syarat ibunya yang berangkat tahun ini, iapun yang seharusnya tidak berangkat ibadah haji pada tahun ini, namun karena sebagai mahkrom ibunya, iapun berkesempatan ibadah haji pada tahun ini. "Alhamdulillah, syukur pada Allah, ibu saya sempat tidak diperbolehkan, namun akhirnya dapat berangkat. Semoga ibu saya dapat melaksan ibadah haji dan menjadi haji yang mabrur," ungkapnya.
Berbagai persiapan sudah ia lakukan untuk sang ibunda, seperti harus membawa pempers dan obat-obatan yang sudah diberikan oleh dokter untuk persiapan di tanah suci saat dibutuhkan. "Ini obat-obatan sudah saya siapkan untuk persiapan jika dibutuhkan di sana," pungkasnya. (blt1/tri/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News