SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Warga beberapa kecamatan di Sampang mengaku kesulitan mendapatkan elpiji 3 kg di tingkat pengecer. Pengakuan pengecer, agen membatasi pengiriman.
Tersendatnya distribusi elpiji sudah terjadi sejak pertengahan bulan Juli 2017. Akibatnya pasokan elpiji dari distributor maupun agen kepada para pengecer di beberapa Kecamatan berkurang.
Baca Juga: Kelola PI Petronas, PT. PJSE dan PT. GSM Optimis Tingkatkan PAD dari Sektor Kekayaan Alam
Selain warga yang megeluh, para pengecer di beberapa Kecamatan juga mengeluhkan hal yang sama, bahwa jumlah pengurangan elpiji oleh agen mencapai separuh dari yang biasanya diterima.
Maimuna (42) pengecer elpiji asal Kelurahan Gunung Sekar, mengatakan adanya pengurangan itu membuatnya tidak bisa melayani kebutuhan pelanggan. “Saya tiap minggu menerima pasokan 12 tabung, sekarang paling banyak hanya 7 tabung saja,” ucapnya.
Beda lagi yang dialami Bu Sum, pengecer asal Kecamatan Camplong yang mengaku setiap bulan menghabiskan 60 tabung untuk melayani pelanggan. “Kalau seperti ini terus penghasilan saya berkurang dan rugi, bisa-bisa pelanggan akan lari,” tandasnya.
Baca Juga: Di Tengah Keraguan Akibat Covid-19, Petani di Sampang Spekulasi Tanam Tembakau
Sementara Depot Pertamina melalui Operation Head TBBM Sunarya menegaskan pasokan elpiji ke Kabupaten Sampang tidak ada pengurangan dan masih aman. “Seluruh Distributor maupun agen mempunyai kontrak sesuai yang dipasarkan setiap bulan, tidak ada pengurangan kok,” tegas Sunarya
Namun Sunarya mengakui kondisi dari para pengecer yang sewaktu waktu bisa mengalami kekurangan pasokan elpiji, sebab para pengecer bukan termasuk pihak yang menjadi jalur distribusi langsung dari Pertamina. (hri/ros)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News