SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, yaitu PT. Geliat Sampang Mandiri (GSM) berhasil melakukan pengalihan Participating Interest (PI) Petronas Carigali Ketapang II Limited.
"Untuk pengalihan PI dari Petronas tidak mudah, banyak hal yang harus dilakukan. Buktinya, dari 2018 kami berupaya dan baru 1 Desember 2022 ini, kami dapat pengelola PI," ungkap Direktur PT. GSM Sampang, Tamsul, Rabu, (20/12/2023).
Baca Juga: Pemkab Pamekasan dan Petronas North Ketapang Sosialisasikan Rencana Survei Migas
Tamsul menjelaskan, bahwa pengelolaan PI Petronas dilakukan oleh PT. Petrogas Jatim Sampang Energi (PJSE). Sementara terbentuknya PT. PJSE merupakan hasil kerja sama antaran PT. GSM dan PT. PJU. Kedua PT itu sama-sama memiliki saham dengan rincian PT. PJU 51 persen dan PT. GSM 49 persen.
Menurut Tamsul, pendirian PT. PJSE bertujuan untuk mengelola PI Petronas dalam bidang usaha pertambangan minyak dan gas bumi di Sampang, tepatnya di Kecamatan Ketapang.
"PI seharusnya dikelola oleh provinsi melalui PT atau BUMD Jatim. Tapi, karena area bor itu ada di Kabupaten Sampang, maka pemerintah Provinsi Jatim mengajak Pemerintah Kabupaten Sampang untuk bersama-sama mengelola PI itu," terangnya.
Baca Juga: Petronas Komitmen Berkontribusi Positif untuk Masyarakat di Sekitar Operasi
Hak pengelolaan PI secara undang-undang (UU) hanya 10 persen, namun pihak PT. PJU dan PT. GSM menyepakati 3 persen. Alasannya, karena kontrak Petronas dengan pemerintah RI berakhir 2028. Sedangkan kontrak pengelolaan PI akan diperpanjang apabila kontrak Petronas dengan Pemerintah RI diperpanjang.
"Dari hak kelola PI 10 persen kita ngambil 3 persen, karena berhitung tentang efektivitas waktu. Kalau semisal ada perpanjangan kontrak, maka PI kita kelola lagi. Jadi, sementara kontrak kita hanya sampai 2028," ucapnya.
Tamsul menerangkan, bahwa peralihan dan penghitungan hasil PI dilakukan per 1 Desember 2022 lalu. Dan dalam waktu satu bulan, BUMD mendapatkan hasil sebesar Rp 128 juta.
Baca Juga: Pemkab Gresik Bersama Petronas dan SKK Migas Tanam 10.000 Mangrove di Manyar
Kemudian, lanjut dia, pada Januari 2023 hingga triwulan ketiga bulan September berdasarkan hasil hitungan dan analisa, PT. PJSE dapat Rp126 miliar. Kemudian, laba/hasil Rp4,9 miliar.
"Dari 3 persen pengelolaan PI itu hasilnya per September 2023 ini sebesar Rp126 miliar. Tetapi, masuknya pendapatan tidak utuh, disebabkan biaya faktor-faktor lain. Seperti pajak, biaya operasional, dan harga pokok penjualan, termasuk nilai pengembalian yang diberikan kepada petronas," jawabnya.
"Pengembalian ke Petronas karena semua biaya peralihan PI kita diberikan pinjaman. Jadi, dari 3 persen PI yang diberikan ke kita dan di-seratus-persen-kan, 20 persen lagi harus disetor kepada Petronas," imbuhnya.
Baca Juga: Syafiuddin: UTM Harus jadi Dapur Percepatan Pembangunan Madura
Dia menambahkan, bahwa dari semua kebutuhan biaya, hasil bersih PI Rp4,9 miliar. Dari Rp4,9 miliar itu dipakai lagi untuk penyehatan dan kebutuhan perusahaan. Sehingga mengerucut menjadi Rp3,3 miliar.
Jumlah itu kemudian dibagi oleh PT. PJSE kepada PT. PJU dan PT GSM. Hasil pembagian itu, PT. GSM diprediksi mendapatkan hasil Rp1,1 Miliar.
"Kita berharap ke depan kinerja dari PT. PJSE lebih baik lagi. Sehingga nanti hasilnya bisa membantu meningkatkan pendapatan asli daerah dari sektor kekayaan daerah," pungkasnya. (tam/rev)
Baca Juga: Petronas Akan Survei Migas di Wilayah Perairan Gresik Utara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News