KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Proses seleksi calon Sekda Kota Mojokerto di tingkat Panitia Seleksi (Pansel) daerah yang menyisakan dua putaran lagi mandek. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Endri Agus mengaku terpaksa menghentikan tahapan ini akibat padatnya kegiatan Pemkot selama Agustus dan reschedulling dua tes yang tersisa, yakni sesi wawancara dan penyusunan karya ilmiah.
Shut down ini dipastikan akan membuat menganggu jadwal pencarian pengganti Mas Agus Nirbito yang pensiun 17 September mendatang. Wali Kota Masud Yunus mengharapkan sekda yang baru bisa dilantik tepat saat manager Pemkot itu purna sehingga tidak ada kekosongan jabatan.
Baca Juga: Pj Wali Kota Mojokerto Apresiasi Prestasi Sekda Gaguk Raih ADLG Awards di Ajang Askompsi
"Proses assessment Sekda terbentur kegiatan 17 Agustus. Selama Agustus ini kegiatan Pemkot sangat padat. Bahkan ke depan kita akan menuntaskan agenda KUA-PPAS dan sebagainya," tutur Endri Agus, Rabu (30/8).
Mantan Kadishub itu membenarkan proses assessment menyisakan dua tahapan. "Tinggal dua tahapan, yakni wawancara dan penyusunan karya ilmiah," katanya.
Untuk melanjutkan tahapan lanjutan, terangnya, pihaknya mesti harus melakukan penjadwalan ulang program yang kadung terhenti tersebut. "Kita harus memadukan jadwal dari para penguji. Seperti profesor (juri akademis) kalau beliau bisa sementara yang lain tidak bisa, tentu kita harus menyingkronkan lagi jadwalnya," ungkapnya.
Baca Juga: Cegah Kecurangan Dalam Penyelanggaraan Program JKN, Sekdakot Mojokerto Bilang Begini
Apakah dengan demikian jadwal pengisian sekda tanggal 17 September bisa terlaksana, Agus menjawab belum tentu. "Lagi pula pak Wali tidak bisa melantik calon terpilih karena terbentur aturan UU Nomor 10 tahun 2016 tentang Pemilu. Mengacu ketentuan tersebut. beliau tidak bisa melantik karena enam bulan sebelum pencalonan Wali Kota dilarang melantik pejabat. "Kecuali seizin Mendagri. Sehingga kemungkinan nanti dilantik Gubernur," pungkasnya.
Dalam assessment di tingkat Jatim, tiga kontestan calon Sekdakot Mojokerto dinyatakan lolos seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JTP). Mereka yang lolos adalah Novi Rahardjo (Kadiknas) dengan nilai 82 lebih, disusul Agung Moejono (75) dan Ruby Hartoyo (65). Walau demikian, peluang ketiganya untuk menduduki posisi manager ASN di Pemkot Mojokerto masih sama-sama terbuka lebar sebab kadar nilai ujian di Jatim baru 35 persen.
"Kadar ujian Bandiklat lalu sebesar 35 persen. Sedangkan nilai 65 persen lainnya, diperoleh di daerah yang merupakan hasil tes di tingkat Pansel. Artinya, sampai saat ini ketiga kandidat memiliki peluang yang sama," tutur Wali Kota Mojokerto, Masud Yunus.
Baca Juga: Gebyar Seni Anugerah dan Prestasi 2023 Kota Mojokerto
Wali Kota Masud Yunus sendiri berharap pihak BKD mengadakan penjaringan lebih awal. Sehingga tidak ada Plt ketika Agus Nirbito pensiun. Namun harapan tersebut agaknya akan berat lantaran proses penjaringan menyisakan 18 hari lagi. Sebuah kabar juga menyatakan seorang calon yakni Novi Rahardjo saat ini tengah menjalan ritual haji di Mekkah. Sehingga dipastikan proses lanjutan menunggu kepulangan mantan Staf Ahli tersebut. (yep/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News