Waspadai Kunjungan Wisman ke Pacitan

Waspadai Kunjungan Wisman ke Pacitan Pengaruh budaya asing harus diwaspadai.

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Pengembangan sektor wisata yang bertujuan mendongkrak animo kunjungan wisatawan ke Pacitan sepertinya perlu adanya kewaspadaan dini. Khususnya wisatawan mancanegara (wisman) yang belakangan kian masif mendatangi sejumlah daerah tujuan wisata (DTW), terutama wisata pantai. Sebab selain berwisata, yang kebanyakan melakukan olah raga surfing, tidak menutup kemungkinan mereka juga melakukan aktivitas-aktivitas tertentu yang luput dari pantauan.

Seperti dikatakan Ricy Frendy Carnando, salah seorang pemilik home stay di kawasan Pantai Watu Karung. Ia menceritakan, pernah menerima dua tamu asal Spanyol. Kurang lebih selama empat hari wisman tersebut menginap di home stay miliknya. Awalnya, ia tak menduga adanya sesuatu yang patut diwaspadai. Sebab, kedua bule itu terkesan hanya sekedar berwisata. "Namun saya kaget, setelah kami tanya lebih jauh, ternyata mereka seorang army," katanya, Senin (4/9).

Lebih jauh pemuda yang juga dipercaya menjadi ketua karang taruna desa itu mengungkapkan, selama beberapa hari bermalam di Watu Karung, kedua wisman itu diakuinya ada sedikit keganjilan. Artinya, mereka tak seperti wisatawan pada umumnya.

"Bisa jadi mereka melakukan penyelidikan. Sebab saat kami tanya, mereka sempat keceplosan omongan kalau kedatangannya ke Indonesia untuk mencari tahu soal ketersediaan pangan," jelasnya.

Terkait persoalan tersebut, Ricy berharap agar masyarakat selalu waspada, utamanya pemkab setempat serta aparat yang berwenang. ‎Sebab tidak semua bule yang datang ke Pacitan hanya sekedar berwisata. Namun mereka juga melakukan aktivitas-aktivitas terselubung yang tidak diketahui. Di lain sisi, transformasi budaya asing juga patut diantisipasi. Jangan sampai dengan pengembangan wisata yang bertujuan mendongkrak animo kunjungan wisatawan, akan merusak pranata budaya masyarakat lokal.

"Pertumbuhan ekonomi masyarakat memang cukup signifikan. Namun hal-hal lain juga tidak bisa dikesampingkan demi masa depan anak cucu kita dan masa depan generasi bangsa," tandasnya. (yun/rev)