Kaldu Kokot Al-Ghozali, Nikmati Kuliner Kikil Pakai Sedotan

Kaldu Kokot Al-Ghozali, Nikmati Kuliner Kikil Pakai Sedotan Tampilan Kaldu Kokot. Sluuuurp. foto: ozy UTM/ BANGSAONLINE

SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Kaldu kokot adalah kuliner asli Sampang. Ingin tahu? Kokot itu artinya kikil atau kaki dari sapi atau kaki kambing. Cara mengolahnya, direbus hingga 6-8 jam untuk diambil kaldu, lalu ditambahkan rempah-rempah untuk menambah cita rasa khas kuliner ini.

Cara menikmati sajian ini pun unik, yaitu pakai sedotan agar bisa menarik sum-sum yang ada di tengah tengah tulang. Menu ini disajikan di piring dalam keadaan utuh, lalu disiram kaldu olahan, dan ditambah kacang hijau. Saat menikmatinya, juga dipadu lontong dan jejanan semacam lento atau singkong goreng, yang biasa disajikan dalam menu tahu campur.

Di gerai Ghozali milik Hasanah yang menyediakan menu ini, setiap hari menyediakan 100 porsi kaldu kokot, dan pasti membutuhkan 30 lutut sapi. Lutut sapi diperoleh dari pedagang langganan yang ada di pasar tradisional.

Hasanah membandrol, untuk porsi biasa dihargai Rp 45 ribu, sedangkan porsi spesial sebesar Ro 60 ribu. Porsi biasa itu, tulang sudah dipecah menjadi lebih kecil. Sebaliknya porsi spesial bentuknya tulang utuh dibiarkan begitu saja.

Kaldu kokot tersedia di depot Al-Ghozali di kawasan Jl Diponegoro Sampang. Depot yang sudah buka sejak tahun 1977 ini, dikelola Hj Nur Hasanah, anak dari sang pemilik yang bernama Ghozali.

“Pejabat dari Sampang, pak Harmoko saat masih menjabat Menteri Penerangan zaman Presiden Soeharto, pelawak Komar yang sekarang menjadi anggota DPR pernah mampir ke depot untuk menikmati kaldu kokot. Bahkan yang saya ketahui, hampir seluruh jawa timur pernah menikmati di sini,” ujar Hasanah.

Konsumen tidak usah khawatir jika ingin membawa pulang kaldu kokot. Sajian akan dimasukkan dalam toples kerupuk plastik, sehingga awet dalam perjalanan yang ditempuh lumayan jauh. (ozy UTM)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO