PACITAN, BANGSAONLINE.com - Memasuki musim penghujan, sebagian warga yang bermukim di bantaran Kali Grindulu, Pacitan, mulai resah. Hal itu dipicu tingginya debit air serta kencangnya arus sungai yang berpotensi mengikis sebagian sempadan sungai. Bahkan derasnya arus air dikhawatirkan akan menggerus badan jalan serta mengancam fasilitas umum yang ada, seperti musala yang berlokasi tak jauh dari bibir sungai.
Dalam sepekan kemarin, intensitas hujan di wilayah Pacitan mulai meningkat. Tentu kondisi tersebut cukup berdampak terhadap debit air di beberapa sungai, tidak terkecuali sungai Grindulu. Derasnya arus air tersebut mengakibatkan erosi sempadan muara sungai menuju ke pantai hampir sepanjang 500 meter.
Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4
"Kami bersama warga mencoba untuk membuat tanggul penahan, agar air tidak mengikis sempadan sungai. Sebab jika dibiarkan, pada musim hujan seperti ini, sempadan sungai akan semakin terkikis dan bisa jadi akan merusak jalan dan mushola. Saat ini saja sudah terkikis sedalam kurang lebih 50 meter," kata Damhudi, Ketua Kampung Srono Jolo, Minggu (15/10).
Sebagaimana diketahui, Kampung Srono Jolo adalah julukan kampung di pesisir pantai Pancer Door yang berada di muara Sungai Grindulu. Pemberian nama tersebut atas ide Bupati Indartato, yang memiliki makna sebagai tempat kumpulnya para nelayan.
"Kalau tidak ditanggul bisa rusak daerah ini. Kita akan kehilangan spot wisata bagus. Erosi bisa menimbulkan aliran sungai baru dan menghancurkan beberapa tempat," timpal Slamet, anggota Pacitan Surfing Club.
Baca Juga: Istri Kades di Pacitan Ngaku Dijambret dan Kehilangan Uang Rp14 Juta, Ternyata...
Sementara itu, Kabid Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Pacitan Bambang Mahaendrawan menjelaskan, usaha pembuatan tanggul penahan air tersebut sebagai bentuk kemandirian warga yang peduli terhadap lingkungan.
"Luar biasa kemandirian warga ini, tanpa diperintah dan atas swadaya sendiri mereka bahu membahu membuat tanggul untuk mencegah erosi," ujarnya bangga. (pct1/yun/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News