Jajaki Koalisi Dini, Empat Petinggi Parpol di Gresik Gelar Pertemuan

Jajaki Koalisi Dini, Empat Petinggi Parpol di Gresik Gelar Pertemuan Ketua Golkar Ahmad Nurhamim, Ketua Demokrat Eddy Santoso, Ketua PDI Perjuangan Siti Muafiyah dan Ketua PPP Ahmad Nadir saat pertemuan. foto: syuhud/ bangsaonline

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Sejumlah partai di Gresik mulai melakukan penjajakan koalisi pasca dinyatakan lolos verifikasi oleh KPU. Mereka mulai untuk memetakan massa dukungan, perolehan suara, dan kemungkinan koalisi dalam menghadapi gawe pemilihan kepala daerah (Pilkada) Gresik yang bakal digelar pada 2020.

Di antara parpol di Gresik, mereka yang sudah melakukan komunikasi yakni Partai Golkar, Partai Demokrat (PD), PDIP dan PPP. Eddy Santoso, Ketua PD Gresik, mengatakan pihaknya sudah menggelar pertemuan dengan partai-partai tersebut.

Baca Juga: Musda Golkar Gresik, Sarmuji: Tunggu Juklak dari DPP

"Pertemuan 4 petinggi parpol ini bisa dikata sebagai embrio cikal bakal pembentukan poros koalisi," ujarnya kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (20/10).

"Pembuatan poros itu untuk mempersatukan persepsi dalam membangun suatu bangsa dan pemerintah meski parpol satu dan lain memiliki model yang beda," paparnya.

Hj. Siti Muafiyah, Ketua PDIP Gresik, mengakui pihaknya telah mengadakan pertemuan awal dengan Golkar, PDIP, dan PPP. Menurutnya, sah-sah saja parpol membentuk poros partai yang bertujuan mengendalikan massa agar tidak saling berbenturan saat pemilihan berlangsung.

Baca Juga: Kunjungi Pasangan Yani-Alif, Sekjen DPP Golkar Optimis Menang 95 Persen

"Poros ini juga ada kaitannya dengan Pilkada Gresik. Kita berdiskusi tentang parpol yang mendapatkan capaian suara terbanyak, yang akan mendapatkan prioritas mengusulkan calon bupati pada Pilkada nanti," terang politikus asal Kebomas ini.

Sementara Ketua DPD Golkar Ahmad Nurhamim dan Ketua DPC PPP Ahmad Nadir juga mendukung adanya poros parpol ini. "Saya sih fine-fine saja," kata Nurhamin.

"Semakin banyak parpol yang bergabung dalam poros, saya kira semakin baik. Semua parpol boleh ikut karena demi kebaikan Gresik mendatang," timpal Nadir. (hud/ns)

Baca Juga: Pascaputusan MK, PDIP Gresik Minta Bawaslu Tindak Pejabat dan TNI-Polri Tak Netral di Pilkada 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO