M. Jassin, Polisi Pencetus Polri yang Terlupakan Jasanya

 M. Jassin, Polisi Pencetus Polri yang Terlupakan Jasanya AKBP. dr. Dody Eko Wijayanto

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) bersama Kepolisian Daerah (Polda) Jawa timur melalui Satuan Pembina Masyarakat (Satbinmas) menggelar lokakarya kepahlawanan M. Jassin, sang pencetus Polisi Republik Indonesia (Polri) yang tak diakui jasanya hingga kini, di aula SMA St Louis Surabaya, Sabtu (11/11).

Dalam acara itu, Kepala Satbinmas AKBP. dr. Dody Eko Wijayanto menghadirkan seorang guru besar Universitas Surabaya Prof. Dr. Aminudin Kasdi. M Jassin adalah seorang pejuang yang mencetuskan istilah Polri pada 21 Agustus 1945, sedangkan saat ini Polri memilih hari jadinya pada tanggal 1 Juli.

Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Umaha Sidoarjo Gelar YPM Bersholawat Bersama Habib Syekh dan Khofifah

Untuk itu, AKBP dr. Dody Eko Wijayanto berpendapat bahwa seharusnya hari Polisi jatuh pada tanggal 21 Agustus, bukan 1 Juli. Ini didasarkan pada fakta sejarah tentang Polri.

"Memang ada wacana terkait hari kelahiran Polri jika dikaitkan dengan sejarah adalah ketika Pak Jassin memprokamirkan Polisi istimewa itu menjadi Polisi Republik Indonesia. Ada monumennya juga di jalan Polisi Istimewa Surabaya. Barangkali lebih mengena jika hari polisi diperingati tanggal 21 Agustus," jelas AKBP Dody.

Dody akan membentuk sebuah panitia yang mengkaji wacana ini dan berniat digulirkan melalui seminar lokakarya hingga nasional.

Baca Juga: Menteri ATR/BPN Gelar Upacara Bersama Jajarannya saat Peringati Hari Pahlawan

"Sementara kita sebagai pengungkit sejarah, terutama dari media, kita viralkan agar ada tanggapan segala macam. Nanti akan mengerucut dalam seminar nasional dan kita rekomendasikan ke pusat semoga pak Kapolri mempertimbangkan usulan kita," terang dia.

Dalam waktu, dekat jajarannya juga berencana membuat sebuah film layar lebar mengulas peran Jassin dalam perjuangan kemerdekaan. "Jangka panjangnya seminar lokal, jangka panjangnya nasional. Saya juga menulis sebuah buku Pak Jassin sang proklamator Polri, sang pahlawan yang terlupakan," pungkas dia.

Sementara Prof. Dr. Aminudin Kasdi sepakat jika hari lahir Polri adalah 21 Agustus. Untuk itu pihaknya juga mendorong agar hari lahir Polri diubah tepat pada tanggal tersebut.

Baca Juga: Jatim Juara Umum OPSI 2024, Adhy Karyono: Kado Membanggakan di Hari Pahlawan

"Kita semua kan tahu tanggal 21 Agustus pada saat itu Pak Jassin berhasil mengambil alih markas polisi istimewa dan diproklamirkan menjadi Polri. Di situ ada keberanian tanpa diinstruksi tanpa diperintah untuk mengamankan keberadaan Republik Indonesia sehingga ini patut diapresiasi," ucap Aminudin.

"Wacana tersebut telah melalui penelitian yang dilakukan MSI kemudian ada tanggapan dari Polda. Kalau pada 1 Juli, saat itu merupakan hari di mana Polri berada di bawah perdana menteri, jadi kurang sesuai jika hari lahir Polri diperingati tanggal 1 Juli," paparnya.

Hari lahir suatu organisasi bisa saja diubah. Aminudin mencontohkan hal serupa juga pernah terjadi terkait hari lahir Surabaya. "Seperti hari jadi kota Surabaya, mulanya kan tanggal 6 April tahun 1105. Tapi ini kurang nasionalis, yang nasionalis tanggal 31 Mei tahun 1293," imbuh dia.

Baca Juga: Ketua DPRD Jatim Pimpin Upacara Hari Pahlawan 2024 di TMP Sepuluh Nopember 1945

Di awal seminar ada hal tak biasa terjadi saat dinyanyikan lagi Indonesia raya. Panitia sengaja memutar lagu nasional ciptaan WR. Supratman tersebut dalam versi lengkap. (ana/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO