Cerita dan Asal-usul Lambang Pacitan, Sang Pencipta hanya Berharap Karyanya Tetap Dipertahankan

Cerita dan Asal-usul Lambang Pacitan, Sang Pencipta hanya Berharap Karyanya Tetap Dipertahankan Wawuk Sudarwati, istri Asan Soetrisno (Alm.). foto: YUNIARDI S/ BANGSAONLINE

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Di kalangan sesepuh , nama almarhum Asan Soetrisno sudah sangat familiar. Akan tetapi, bagi generasi penerus, nama tersebut mungkin sangat asing untuk dikenang.

Merunut fakta sejarah, pensiunan PNS di lingkup Pemkab tersebut pernah menorehkan sebuah karya lukis sangat berarti bagi tanah kelahirannya. Dialah perancang lambang Kabupaten yang diberinya nama "Tata Pramana Hargeng Praja" pada Tahun 1967 silam. Lambang ini akhirnya dipatenkan dengan lahirnya Perda 2/1968 tentang Pengesahan Lambang Daerah.

Namun demikian sepeninggal almarhum, jasa yang pernah ditorehkannya itu seakan terlupakan. "Kami tidak berharap apa-apa, hanya berkeinginan lambang daerah karya beliaunya (almarhun Soetrisno, Red) yang sudah dipatenkan itu bisa dikenang di sepanjang masa. Para generasi penerus, diharapkan paham akan sejarah dan arti dari lambang daerah itu," tutur Wawuk Sudarwati, istri dari almarhun Asan Soetrisno saat ditemui dikediamannya, Lingkungan Temon, Kelurahan Ploso, Kamis (16/11).

Dengan gurat wajah sayu, Wawuk yang sudah menapaki usia 70 tahun tersebut sempat bertutur sekilas tentang apa yang pernah dilakukan suaminya puluhan tahun silam saat digelarnya lomba karya cipta lambang daerah.

"Saat itu bapak lagi dirawat di rumah sakit. Namun beliau berusaha tegar dan optimistis menyelesaikan karya ciptanya menggambar lambang daerah. Hasilnya, dari beberapa perancang, karya bapak yang ‎keluar sebagai juara pertama hingga akhirnya dipatenkan sebagai lambang sampai saat ini," jelas Wawuk yang hobi nyinden dan saat ini menekuni usaha menjahitnya itu.

Dari prestasinya kala itu, lajut dia, almarhum Asan Soetrisno, sempat mendapat hadiah uang pembinaan dari daerah senilai Rp 11.000 serta sertifikat penghargaan. "Kalau sekarang nilainya sangat kecil. Akan tetapi kala itu, uang tersebut cukup banyak bagi PNS golongan rendah," ceritanya.

Wawuk mengungkapkan, sejak zaman dulu hingga era pemerintah Bupati Indartato saat ini, apresiasi yang diberikan pemkab terhadap karya mantan pejabat sementara (pjs) Kepala BP7 kala itu, diakuinya sangat bagus. Bahkan di era pemerintahan Bupati Suyono lalu, ia mengaku pernah dipanggil datang ke pendopo saat perayaan hari jadi dan diberi bantuan senilai Rp 500 ribu.

"Saat pemerintahan Pak In (Indartato, Red) juga pernah diparingi uang kalau gak salah Rp 1 juta. Uang itu diberikan saat nggowes bareng dengan komunitas sepeda unto," bebernya.

Sebagaimana diketahui, lambang Tata Pramana Hargeng Praja, diilhami dari sejarah berdirinya pada Tahun 1755 silam. Di mana kala itu ada perang Palikan Nagari yang dipimpin Babat Giyanti. Saat itulah dibesut nama yang berasal dari buah pace (mengkudu). ‎(yun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO