SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pengamat politik dari Unijoyo Madura, Surokim Abdussalam menilai dipilihnya Emil Dardak sebagai pasangan Cawagub Khofifah di Pilgub Jatim mendatang, karena pertimbangan ingin mengimbangi Cawagub Gus Ipul, yaitu Abdullah Azwar Anas.
"Rujukan pertimbangan utama dipilihnya Emil oleh Partai Demokrat adalah demi head to head dengan Abdullah Azwar Anas," terang Dekan FISIP Unijoyo ini, Selasa (21/11).
Baca Juga: Sahabat Ning Lia Nganjuk Sokong Lia Istifhama Menuju DPD RI
Indikator pasangan yang tepat bagi Ketum PP Muslimat NU di Pilgub Jatim 2018, lanjut Surokim, setidaknya ada empat hal. Pertama, restu Partai Demokrat sebagai koordinator koalisi parpol pengusung dan bisa disepakati anggota koalisi. Kedua, mendapat restu dukungan dari tim 9 dari para kiai. Ketiga, bisa head to head dengan Anas (Cawagub Gus Ipul) untuk melengkapi kelemahan Khofifah, dan terakhir mendapat dukungan suara publik melalui survei.
"Emil Dardak bisa memenuhi paling banyak mendekati semua indikator itu, sehingga pilihan yang masuk akal dan paling potensial bisa bersaing bahkan menjadikan kontestasi Pilgub Jatim mendatang semakin seru," ungkap Surokim.
Kelebihan lain yang dimiliki Emil dibanding kandidat Cawagub Khofifah yang lain adalah pasangan ini bisa saling melengkapi, karena Emil tidak ada irisan langsung dengan suara Khofifah, dan bisa memantik pemilih milenial di area combat yang keras, yaitu wilayah Arek.
Baca Juga: KPU Jatim Ajukan Anggaran Pilgub Rp 1,9 Triliun, DPRD Jatim: Tak Masalah, Asal...
"Dalam situasi pilkada zaman now, pilihan untuk mengakomodir tokoh muda itu pilihan progresif," tegasnya.
Usai mendapat dukungan resmi dari Partai Demokrat, kata Surokim pasangan KIP-Emil sudah tentu harus menyatukan suara dari partai-partai pengusung, khususnya Partai NasDem yang sejak awal ingin mendapatkan jatah Cawagub.
"Posisi NasDem dalam koalisi akan sangat tergantung pada arah kehendak Partai Golkar, jika Golkar bisa menerima, maka posisi NasDem akan terjepit dan pada akhirnya akan menerima. Apalagi secara fatsun politik, NasDem sebenarnya dalam posisi bukan penentu di koalisi," beber Surokim.
Baca Juga: Ini 15 Nama Cagub Potensial Jatim 2024 Hasil FGD Political Centre
Senada, pengamat politik dari Surabaya Survey Center (SSC) Mochtar W Oetomo mengatakan setelah mendapatkan restu dari DPP Partai Demokrat, pasangan KIP-Emil juga perlu mendapatkan restu dan dukungan dari Presiden RI Joko Widodo. Sebab KIP sebagai pembantu presiden (Mensos) tidak mungkin berani maju dan memiliki kekuatan konsolidasi sedemikian rupa hingga Pakde Karwo dan SBY berpihak kepadanya kalau tanpa campur tangan Jokowi
"Jokowi sudah pasti bisa meyakinkan Surya Paloh kalau masih keberatan dengan Emil Dardak. Sebab Surya Paloh saya rasa tidak mungkin akan mbalelo karena positioning yang diambil Nasdem selama ini adalah sebagai pendukung utama Jokowi demi kepentingan elektoralnya," jelas Mochtar. (mdr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News