Edukasi Masyarakat agar Tidak Buang Sampah di Kali dengan Gelaran Festival Seni Budaya

Edukasi Masyarakat agar Tidak Buang Sampah di Kali dengan Gelaran Festival Seni Budaya Warga bersama-sama menggambar tembok Sungai Grindulu sebagai wahana edukasi akan pentingnya kelestarian lingkungan sungai.

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Membuang sampah di aliran sungai sepertinya masih dilakukan sebagian masyarakat di . Kesadaran mereka untuk menjaga kebersihan lingkungan dirasa masih kurang.

Itu terjadi di aliran Sungai Grindulu, di mana Pantai Pancer Door yang merupakan hilir sungai terbesar di itu dapat dipastikan akan menjadi tempat akhir menumpuknya sampah, terlebih saat banjir tiba.

Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4

Fenomena tersebut akhirnya banyak dikeluhkan wisatawan yang menikmati ombak dengan bersurfing karena harus berenang dengan sampah. Apalagi sampah bekas pembalut bayi dan wanita .

"Pernah dalam setengah hari saya mencoba kumpulkan sampah pembalut, dapat 80 kilogram (kg)," jelas Khoirul Amin, pemerhati lingkungan , Minggu (26/11).

Beberapa upaya kampanye mengajak masyarakat tida membuang sampah di sungai terus dilakukan oleh banyak komunitas. Hal tersebut sebagai usaha edukasi kepada masyarakat bahwa Sungai Grindulu bukanlah "tong sampah".

Baca Juga: Istri Kades di Pacitan Ngaku Dijambret dan Kehilangan Uang Rp14 Juta, Ternyata...

Salah satunya dengan digelarnya Festival Grindulu. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk acara kampanye dengan mengajak masyarakat untuk mengerti dan sadar bahwa sungai adalah sumber kehidupan masyarakat.

"‎Lewat kegiatan festival Grindulu, kami hanya ingin mengajak masyarakat untuk kembali menyadari bahwa sungai adalah sumber kehidupan. Di sana kita bisa mendapatkan ikan, bisa mendapatkan air untuk dimanfaatkan sebagai pertanian. Seandainya sungai banyak sampah, bagaimana ikan akan hidup dengan baik karena tercemar," jelas Endro Wahyudi, kordinator Festival Grindulu, secara terpisah.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Perikanan , Bambang Mahaendrawan sangat mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, pendidikan lingkungan lewat seni budaya adalah salah satu cara efektif mengedukasi masyarakat.

Baca Juga: Haduh! Sapi Milik Warga Pacitan ‘Nyangkut’ di Atap Rumah

"Ini kegiatan luar biasa. Masyarakat pinggir sungai diajak menggambar di tembok tanggul untuk ikut bersuara menjaga kebersihan sungai. Hasil gambar itu akan bisa menjadi pesan agar menjaga sungai tetap bersih. Jangan nyetrum, jangan kasih potas, dan jangan buang sampah sembarangan," tuturnya. (pct1/yun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO