Berdalih Tak Ada Anggaran Perbaikan, Kantor Desa Sukomulyo Akhirnya Ambruk

Berdalih Tak Ada Anggaran Perbaikan, Kantor Desa Sukomulyo Akhirnya Ambruk Kondisi Kantor Desa Sukomulyo yang ambruk usai diguyur hujan deras.

PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Meski nominal anggaran Dana Desa sudah terbilang sangat fantastik, tetapi nyatanya masih saja ada infrastruktur desa yang kondisinya memprihatinkan. Buktinya, Kantor Desa atau Balai Desa Sukomulyo, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo ambruk.

Ambruknya kantor pelayanan desa itu diduga karena konstruksi atau bangunan yang sudah tidak layak huni alias sudah rapuh. Jelas saja, ketika hujan mengguyur cukup deras, bangunan itu langsung roboh.

Untung saja, tak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Namun, akibat kejadian ini, kendala pelayanan desa jadi tersendat, karena tak ada lagi kantor desa.

Banyak warga yang menyayangkan ambruknya kantor desa tersebut. Pasalnya, kantor tersebut memang sudah lama mengalami tanda-tanda mau roboh. Ini terlihat dari sudah banyaknya kayu yang mulai rapuh dan hancur.

Perlu diketahui, kantor desa Sukomulyo tersebut sudah dibangun sejak tahun 1984 silam. Itu pun bangunan kontruksinya hanya menggunakan kayu dengan beratapkan genteng. Sejak tahun itu, tak ada lagi anggaran untuk membangun ulang bangunan kantor itu. Padahal, seperti yang sudah diketahui, tiap desa sudah ada dana desa untuk membangun.

Padahal, rencana pembangunan kantor desa itu memang sudah diusulkan untuk dimasukkan ke prioritas Pembangunan saat Musrenbang tiap tahun. Namun, tetap saja tak membuahkan hasil alias ditolak.

Ambruknya kantor desa tersebut, sangat disayangkan banyak pihak. Lebih-lebih warga desa setempat. Beruntung saja, ketika ambruk, situasi kantor desa sedang sepi dari aktivitas pelayanan masyarakat karena pada saat kejadiannya bertepatan dengan kegiatan sholat jumat.

Kepala Desa setempat, Yuliati, S.T mengakui jika kantor desa tersebut sudah lama tidak pernah direhab. Dia berkilah jika anggaran yang minim membuat pihaknya terpaksa menunda untuk melakukan renovasi kantor desa.

Yuliati juga mengakui bahwa sebelumnya dalam Musdes sempat diusulkan pembangunan Kantor Desa. Tetapi, sebelum akan dibangun kondisinya sudah ambruk lebih dahulu.

“Selama ini kantor Desa Sukomulyo Kecamatan Pajarakan memang tidak pernah ada rehab, sebab desa tidak mampu menganggarkan adanya rehab kantor tersebut yang sudah jelas dalam pembangunannya membutuhkan biaya yang cukup besar,“ dalihnya.

Ditanya terkait adanya Dana Desa, lagi-lagi Yuliati mengaku jika penggunaan Dana Desa tidak bisa digunakan untuk pembangunan kantor desa. Namun, beberapa upaya lain sudah dilakukan pihak desa.

"Kita sudah mengusulkan ke Pemda untuk pembangunan kantor desa itu. Namun, tetap saja tidak pernah terlaksana. Padahal, tanda-tanda mau roboh sudah terjadi beberapa tahun yang lalu. Anggaran untuk pembangunan kantor itu sangat membutuhkan anggaran besar," tegasnya kepada wartawan.

Sementara, Camat Pajarakan, Sukarno yang dimintai tanggapan atas ambruknya kantor desa Sukomulyo tersebut enggan menanggapi. Camat Sukarno terlihat terburu-buru ketika sejumlah wartawan hendak mau mengkonfirmasinya.

"Mohon maaf ya, saya lagi terburu-buru dan saya lagi mau rapat," ujarnya singkat yang langsung masuk ke mobil dinasnya. (ndi/ian)