Festival Salak Wedi Bojonegoro 2018, 22 Gunungan Diarak Keliling Desa

Festival Salak Wedi Bojonegoro 2018, 22 Gunungan Diarak Keliling Desa Warga saat berangkat untuk mengarak Gunungan Salak setinggi 3 meter.

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 22 Gunungan dari buah Salak asli Desa Wedi, Kecamatan Kapas, , Jawa Timur diarak ratusan warga keliling desa setempat, Minggu (14/1/18).

Festival salak Wedi di tahun kedua ini lebih meriah dibanding sebelumnya. Sebab, panitia menyiapkan ribuan biji salak manis asli Desa Wedi untuk para pengunjung. Selain itu, kegiatan yang diprakarsai kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Restu Mujtaba desa setempat juga dirangkai dengan lomba mewarnai dan kemah tujuh bahasa, dari tim pare Kediri.

Baca Juga: Deklarasi Relasi Jamur, Ketua Dekopinwil: Jangan Sampai Jatim Dipimpin Selain Khofifah

Kepala Desa Wedi Mashuri mengungkapkan, gunungan salak setinggi tiga meter yang dibuat dari buah salak tersebut dibuat oleh warga secara gotong-royong sejak tiga hari terakhir. "Gunungan salak dikirab mulai dari Balai Desa Wedi dan berakhir di Halaman Masjid desa setempat, kemudian direbut oleh masyarakat dan pengunjung yang datang," jelasnya.

Arak-arakan yang dimulai dari Balai Desa dan finish di masjid ini sebagai simbol pentingnya peran umaro' (pemerintah) dengan ulama.

"Pemerintah dan ulama harus selalu sinergitas, tidak lupa dengan masyarakat. Jadi acara ini sebagai bentuk syukur atas sinergitas selama ini dalam membangun karakter masyarakat, juga membangun desa. Selain itu, juga sebagai bentuk syukur atas melimpahnya buah salak dari desa setempat," terangnya.

Baca Juga: Peletakan Batu Pertama Masjid Darussalam Trucuk Bojonegoro, Khofifah Bahas soal Perdamaian Gaza

"Tujuannya juga untuk mempromosikan salak khas desa Wedi kepada masyarakat baik di maupun luar ," paparnya.

Konon, Salak Wedi sudah ada sejak pada zaman dahulu. Adalah seorang tokoh agama bernama KH. Basyir Almujtaba yang merupakan seseorang yang pertama kali menam buah salak. "Singkat cerita, tanaman buah salaknya berbuah banyak dan rasanya manis. Kemudian warga sekitar ikut menanam dan menjadi ikon desa, dan disebutlah Desa Wedi," ungkapnya. (nur/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Perahu Penyeberangan Tenggelam di Bengawan Solo, Belasan Warga Dilaporkan Hilang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO