SURABAYA-(BangsaOnline)
Hasil karya anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) dan anak jalanan (Anjal) di Kota Surabaya bakal dipamerkan. Hasil karya lukisan dari ABK dan Anjal yang rata-rata berusia belasan tahun ini bisa dilihat di UPTD Liponsos Kalijudan dan anak jalanan UPTD Kampung Anak Negeri Wonorejo di Gedung Perpustakaan Bank Indonesia Jalan Mayangkara, Minggu (17/8) sampai Jumat (22/8).
Ini merupakan pameran kedua kalinya setelah tahun lalu. Rencananya, pameran lukisan bertemakan Believe#2 “enlightenment” ini akan dibuka langsung oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini. Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya, Supomo mengatakan, ada sekitar 40 lukisan karya anak-anak berkebutuhan khusus dan anak-anak jalanan yang akan dipamerkan. Dibanding tahun lalu, Supomo meyakini pameran lukisan tahun ini akan lebih semarak. Ini karena Dinsos bekerja sama dengan Bank Indonesia serta mengundang pelukis profesional untuk ikut memamerkan karya lukisnya.
Baca Juga: Serahkan PKH Plus di Surabaya, Pj. Gubernur Jatim: Penguatan Ekonomi Keluarga Rentan Sosial
Dijelaskan Supomo, sejak menggelar pameran lukisan tahun lalu, anak-anak berkebutuhan khusus dan anak jalanan mendapatkan order melukis dari berbagai pihak. Dia mencontohkan Neneng, salah satu ABK di UPTD Kalijudan yang baru saja mendapat permintaan melukis Walikota Busan (Korsel) dan juga Walikota Kitakyushu (Jepang). “Jadi lukisan Nenang sudah di pajang di kantor walikota Busan dan Kitakyuhsu sana,” sambung Supomo.
Karya lukis anak-anak berkebutuhan khusus dan anak jalanan ini memang luar biasa. Bahkan, ada kurator lukisan yang sempat memuji lukisan mereka seperti goresan pelukis kenamaan dunia, Pablo Picasso. Lukisan mereka pernah dipamerkan di Kemang, salah satu kawasan ekslusif di Jakarta. Bahkan, pernah ada konglomerat di Indonesia yang memesan 10 lukisan anak-anak istimewa ini.
Kurator independen, Agus Kucing menilai karya lukisan Anak-anak berkebutuhan khusus dan anak-anak jalanan tersebut merupakan hasil ekpresi kemurnian tentang pengalaman masa lalu dari anak-anak tersebut yang dituangkan ke kanvas.
Baca Juga: Ikuti Keseruan Indonesia International Book Fair 2022 di Jakarta Convention Center
Sementara Andi Prayitno selaku pelatih lukis anak-anak tersebut mengatakan, tidak mudah untuk mendampingi mereka melukis. Sebab, masing-masing anak memiliki mood dan kebiasaan yang berbeda dalam melukis. Neneng misalnya, ketika melukis dia harus mendengarkan music sehingga lagu-lagu di handphone nya pun diputar. Ada juga yang harus ‘ditemani’ segelas air minum.
Kabag Humas Pemkot Surabaya, Muhamad Fikser yang hadir dalam jumpa pers tersebut menyebut pameran lukisan anak-anak berkebutuhan khusus ini merupakan agenda besar yang penuh dengan makna. Acara yang digelar bertepatan dengan perayaan HUT Kemerdekaan ini juga membuat momen perayaan 17 Agustus di Surabaya akan sangat berbeda dari kota lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News