BLITAR, BANGSAONLINE.com - Hingga saat ini, puluhan sekolah tingkat SMA dan SMK baik di Kabupaten maupun Kota Blitar masih kekurangan ruang kelas.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim wilayah Kota/Kabupaten Blitar Suhartono mengatakan kekurangan ruang kelas paling banyak terjadi di sejumlah SMK.
Baca Juga: Bupati Rini Serahkan SK Penugasan Guru sebagai Kasek Jenjang SD dan SMP Dinas Pendidikan Blitar
"Meski sudah mendapatkan anggaran untuk pembangunan ruang kelas tahun lalu, namun ternyata masih kurang. Sehingga masih ada yang tetap kekurangan ruang kelas, teturama untuk SMK," jelas Suhartono kepada wartawan, Minggu (21/1).
Untuk mengatasi masalah kekurangan ruang kelas, sekolah menerapkan sistem blok untuk proses belajar mengajar di SMK. Dengan sistem blok ini, siswa diajak mengikuti proses belajar mengajar langsung di bengkel atau di ruang praktik. Sehingga, siswa SMK yang sedang praktik kerja di luar sekolah, ruang kelas yang ditinggal dimanfaatkan bagi siswa lainnya.
"Biasanya praktik kerja industri selama tiga bulan. Ruang kelas yang ditinggal siswa praktik kerja di luar bisa digunakan siswa lain," imbuhnya.
Baca Juga: Antisipasi Penularan Covid-19, PTM di Kota Blitar Dihentikan
Pada 2017, Cabang Dinas mendapat dana bantuan lebih Rp 1 miliar dari provinsi. Dana itu untuk rehab, pembangunan ruang kelas baru, dan pembangunan laboratorium. Selain itu, dua SMA negeri juga mendapat bantuan komputer pada 2017. Masing-masing sekolah mendapat bantuan 20 unit komputer.
"Semestinya, tahun ini, kami dapat bantuan lagi untuk itu. Tapi sampai sekarang belum ada informasi dari provinsi soal itu. Kami sudah mengusulkan dana bantuan ke provinsi," ungkap Suhartono.
Sekadar diketahui, Jumlah SMA dan SMK negeri di wilayah Kota Blitar dan Kabupaten Blitar sebanyak 20 sekolah. (blt1/tri/rev)
Baca Juga: Segera Mulai Pembelajaran Tatap Muka, Kabupaten Blitar Gencarkan Vaksinasi untuk Pelajar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News