Bawa Boneka Jaelangkung, Ratusan Massa Kembali Demo DPRD Tolak Revitalisasi Alun-Alun Gresik

Bawa Boneka Jaelangkung, Ratusan Massa Kembali Demo DPRD Tolak Revitalisasi Alun-Alun Gresik Massa FMGPCB saat demo menolak revitalisasi Alun-alun di DPRD Gresik. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Ratusan massa yang mengatasnamakan diri Forum Masyarakat Gresik Peduli cagar Budaya (FMGPCB) kembali menggelar demo menolak revitalisasi Alun-alun di depan kantor DPRD setempat, Jalan KH. Wachid Hasyim, Selasa (23/1/2018).

"Tolak revitalisasi Alun-alun karena tak ada manfaatnya bagi rakyat dan cuma hamburkan anggaran uang dari rakyat," teriak Syafiudin, salah satu orator.

Baca Juga: Peringati HUT Lalu Lintas ke-67, Polres Gresik Gelar Jalan Sehat dan Berikan Penghargaan ke 5 Warga

Menurut ia, proyek revitalisasi Alun-Alun hanyalah ambisi penguasa Gresik. "Hingga kini ada tiga aktivis penolak revitalisasi Alun-Alun yang dikriminalisasi. Sekarang mereka tengah menjalani proses hukum di PN Gresik," katanya.

Adapun ketiga aktivis itu adalah Abdul Wahab (43) dari forum Masyarakat Gresik Peduli Keadilan (MGPK), Rizqi Siswanto (22) dari PMII, dan Imam Fajar Rosyidi (23) dari Komunitas PKL Alun-alun. "Teman-teman kami ini berjuang untuk kepentingan rakyat, kepentingan PKL, namun justru dikriminalkan," cetusnya.

Ia menyayangkan sikap DPRD yang menyetujui pengalokasian anggaran sebesar Rp 9 miliar untuk meneruskan revitalisasi Alun-Alun. "Padahal, alokasi anggaran pada tahun sebelumnya sebesar Rp 15,4 miliar tak tuntas, sehingga proyeknya mangkrak. Apa DPRD tak bisa melihat," terangnya.

Baca Juga: Pascakebakaran Pasar Sidayu, Pemkab Gresik Siapkan Tenda di Alun-Alun untuk Pedagang

Hal senada disampaikan Agus Budiono, orator lain. Menurutnya, revitalisasi Alun-Alun telah menyengsarakan rakyat, utamanya PKL yang tergusur. "Proyek itu tidak ada manfaatnya sama sekali terhadap rakyat. Justru telah membuat PKL yang direlokasi ke Jalan Noto Prayitno Kebomas sengsara," katanya.

"Sikap DPRD dan Pemkab Gresik yang kompak menelantarkan PKL merupakan petaka demokrasi," tambahnya.

Namun, setelah berorasi selama berjam-jam, tidak ada satu pun anggota dewan yang menemui mereka. Pasalnya seluruh anggota DPRD saat ini sedang melakukan kunjunan kerja luar daerah (KKLD). Ratusan pendemo pun akhirnya membubarkan diri. (hud/rev)

Baca Juga: Ini Kronologi dari Sejoli Viral yang Berpelukan di Alun-Alun Gresik

Dalam demo itu, massa mengajukan 9 tuntutan, yakni:

1. Usut tuntas dugaan penyalahgunaan keuangan daerah Gresik atas pelaksanaan revitalisasi Alun-alun Gresik.

2. Audit dan transparansi anggaran pelaksanaan revitalisasi Alun-Alun.

Baca Juga: Mesum di Bangunan Alun-Alun Gresik, Gandeng Polres, Satpol PP Buru Pelaku

3. Audit dan blacklist PT. Cipta Prima Selaras selaku pelaksana proyek.

4. Kembalikan Alun-alun seperti semula.

5. Kembalikan PKL di Jalan Noto Prayitno ke sekitar Alun-Alun.

Baca Juga: Usai Gowes, Bupati Gresik Gus Yani Mendadak Sambangi PKL Alun-alun

6. Bebaskan 3 aktivis.

7. Klarifikasi statemen Sekretaris DPUTR Achmad Wasil di media BANGSAONLINE.com (Rabu, 03 Januari 2018) yang menyatakan molornya pembangunan Alun-Alun karena demontrasi.

8. Stop kriminalisasi aktivis.

Baca Juga: Muncul Spanduk Bertuliskan "Rebut Ruang Publik Untuk Rakyat" di Alun-alun Gresik

9. Selamatkan Alun-Alun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO