MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Karena dinilai merugikan dan tidak ada kejelasan mengenai kompensasi pemakaian lahan Tanah Kas Desa (TKD), Senin (12/2), Kepala Desa H. Chosim, SH melakukan protes kepada pihak Direksi Pembangunan Proyek Long Storage. Bersama puluhan warga yang membawa belasan spanduk, aksi ini digelar di depan kantor pelaksanaan dan lokasi proyek di desa setempat.
Menurut warga, dalam pelaksanaan proyek ini banyak sekali masalah yang belum terselesaikan. Di antaranya jalan akses warga dari Desa Kwatu ke dan dari wilayah Tarik-Sidoarjo yang masih terputus akibat digali untuk saluran air penghubung antar lokasi proyek.
Baca Juga: Khawatir Digusur, Petani Pengelola Hutan Datangi Kantor KPH Perhutani Mojokerto
Selain itu, masalah TKD dan keramba ikan milik warga yang sampai saat ini belum mendapat ganti rugi, juga menjadi alasan warga untuk menggelar aksi. “Aksi protes warga sudah dibahas dalam rapat tingkat desa dan dihadiri oleh seluruh perangkat desa, warga dari perwakilan RT, RW, dan tokoh masyarakat yang dilaksanakan pada hari Sabtu (10/2), sesuai keputusan rapat pada hari ini kita gelar aksi protes ke direksi proyek,” ungkapnya.
Pihaknya hanya meminta kejelasan kepada pihak terkait atas apa yang sudah menjadi tanggungjawab pelaksana pekerjaan proyek di desanya tersebut.
Sebelumnya, H. Chosim juga mengaku sudah melakukan komunikasi mengenai masalah akses jalan yang terputus. Bahkan pihak pelaksana juga sudah berjanji akan memberikan jalan alternatif untuk warga. Namun sampai dengan hari ini pihak bersangkutan belum melakukan realisasi.
Baca Juga: Serap Aspirasi Pendemo, Gus Barra Temui Massa Aksi
“Kami kecewa dengan janji kontraktor yang akan memberikan jalan alternatif. Ini jalan akses kami ke wilayah Tarik-Sidoarjo, kalau tidak diberikan kami akan terus melakukan protes dan mengerahkan massa yang lebih besar,” jelasnya.
Guna mengatisipasi situasi Kamtibmas, ratusan personil dari Polsek Mojoanyar yang diback-up anggota dari Polres Mojokerto dikerahkan ke lokasi. (sof/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News