Puti Ingin Angkat Bordir, Batik, dan Fesyen Lokal ke Level Internasional

Puti Ingin Angkat Bordir, Batik, dan Fesyen Lokal ke Level Internasional Puti saat mencoba membordir sehelai kain di sentra kerajinan batik tradisional dan konveksi bordir Istana Bordir, Senin (19/2).

MALANG, BANGSAONLINE.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Timur mengunjungi pekerja-pekerja perempuan di Kabupaten Malang. Cucu Bung Karno itu melihat keuletan kerja kaum hawa untuk memperkuat ekonomi keluarga, Senin (19/2).

Di Pakis, pasangan Calon Gubernur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) nomor urut 2 itu bertemu dengan pekerja perempuan di sentra kerajinan batik tradisional dan konveksi bordir Istana Bordir.

Baca Juga: Gelar Kuliah Umum, Umsida Hadirkan Narasumber DPR RI Komisi X

melihat langsung proses membordir. Dikerubuti puluhan perajin, yang mengajak foto bersama, Puti mencoba ikut membordir dan membatik.

“Luar biasa! Ibu-ibu yang hebat. Karya kreatifnya bagus. Mereka ikut menyangga pertumbuhan industri kreatif. Gus Ipul dan saya ingin, kita perkuat jejaring ke industri fesyen nasional dan internasional,” ujar Puti.

Ia terlihat antusias mendalami kerajinan bordir dan batik, yang dipandu pekerja dan manajer perusahaan. punya hobi mengenakan busana karya desainer-desainer muda kreatif.

Baca Juga: Sahabat Ning Lia Nganjuk Sokong Lia Istifhama Menuju DPD RI

“Saya kira industri tradisional semacam ini, banyak jumlahnya di Jawa Timur,” kata Puti. Ia melihat Malang Raya, yang mencakup kota, kabupaten dan Kota Batu, merupakan kawasan yang sektor ekonomi kreatifnya tumbuh dengan baik.

Puti bercerita pernah membeli busana karya desainer muda Surabaya yang ia ketahui dari Instagram. Busana itu dipadu kreasi bordir dari perajin asal Malang dan Pasuruan. Dan karya itu sangat dipuji pelaku fesyen nasional.

“Saya berharap, dari Jatim akan semakin banyak terlahir pelaku fesyen berkelas nasional dan internasional,” kata Puti.

Baca Juga: Sowan ke PWNU Jatim, Puan Maharani Sebut NU Bagian dari Hidupnya

Dari situ ia memahami keterhubungan industri fesyen rumahan dengan industri kreatif berkelas nasional dan internasional sekalipun. Ia terinspirasi untuk memperkuat ekonomi keluarga, yang tiang punggungnya adalah para perempuan perajin.

“Kita scale up industri fesyen skala kecil ke menengah, lalu jadi besar. Bangun sentra-sentra penunjang. Ada bordir, batik, dan sebagainya. Kita koneksikan dengan kampus dan pusat desain. Bangun kapasitas perajin perempuan. Fasilitasi modalnya. Pasti produknya semakin kompetitif,” jelas dosen tamu Kokushikan University, Jepang, tersebut.

“Semua upaya itu, tujuan akhirnya adalah penyejahteraan keluarga. Itu kami tetapkan dalam agenda prioritas dan janji kerja kami,” kata Puti.

Baca Juga: WTS Jabon Sidoarjo, Jujukan Pemburu Kenikmatan Kuliner di Tengah Sawah, Pernah Disinggahi Mbak Puti

Di tempat usaha milik Suningsingih itu, Puti disambut ramah para pekerja. “Merakyat, juga muda dan cantik. Mau belajar,” kata Suci, karyawati usaha itu.

Salah seorang perajin, Suwarsih, melihat Puti sebagai tokoh perempuan yang sopan dan ramah. “Orangnya tidak malu bertanya, belajar. Tadi kami sempat mengajari bagaimana membordir dan membatik,” kata dia.

Dari Pakis, bergeser ke Kecamatan Kepanjen untuk bertemu para pekerja pabrik rokok. (*)

Baca Juga: KPU Jatim Ajukan Anggaran Pilgub Rp 1,9 Triliun, DPRD Jatim: Tak Masalah, Asal...

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO