SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kedai kopi Moeljo bukan hanya menjadi ruang istirahat dan minum kopi, tapi juga jadi ruang belajar dan inspirasi.
Kedai Kopi Moeljo berlokasi tidak jauh dari simpang Joko Dolog Taman Apsari. Di kedai disajikan pandangan yang menarik, sebab Kedai Kopi Moeljo berhadapan langsung dengan gemerlap lampu gedung Tunjungan Plaza. Kedai ini digagas oleh sekawan yang bernama Dodot, Dicky, Satrio, dan Awan.
Baca Juga: Coffee Toffee Taman Apsari Kembali Berkibar Kolaborasi dengan Holycow
Saat berada di kedai, pengunjung disajikan dengan ruang yang sederhana beserta rak-rak buku untuk dibaca. Ruang belajar adalah konsep yang ditawarkan Kedai Kopi Moeljo. Gagasan tersebut muncul atas tujuan bersama bahwa kopi bukan bermain, melainkan ruang belajar dan saling berinteraksi sekaligus menginspirasi.
"Di sini kita dan teman-teman lain saling belajar, berdiskusi, dan saling tukar informasi meskipun berlainan latar belakang disiplin ilmu," terang Dodot kepada Bangsaonline.com.
Ide-ide yang muncul dari diskusi-diskusi tersebut membuahkan beberapa kegiatan yang berlangsung di Kedai Kopi Moeljo. Di antaranya, diskusi sastra yang pernah dinarasumberi oleh Indra Tjahyadi dosen sekaligus sastrawan Jawa Timur, performing music, sampai deklamasi puisi. "Bahkan pernah juga menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mendiskusikannya," tambah Dodot.
Baca Juga: Pemprov Jatim Gelar Nobar Semifinal Piala Asia, Pj Adhy Puji Perkembangan Timnas U-23
Diskusi yang diadakan terbilang unik, sebab narasumber berada di kedai sedangkan audien berada di seberang jalan. "Meskipun berada saling seberang antara pemateri dan audiens tidak menghambat berlangsungnya diskusi, justru membuat audiens dan narasumber lebih focus," ujar Dodot.
Bagi Dodot, ruang belajar sudah tidak lagi harus di seminar, ruang kelas, bahkan area kampus, kini belajar pun dapat melalui kedai kopi. Ia ingin kedai kopi dan ruang belajar ini membentuk pola pikir yang tertata agar tidak terjebak pada salah pemahaman, apalagi sampai terprovokasi.
Menu yang ditawarkan Kedai Kopi Moeljo beragam, mulai dari kopi Dampit, Kintamani, sampai Flores. Namun Dodot mengaku yang banyak dipesan dan akhirnya menjadi unggulan kedai ini adalah menu kopi susu. Di samping itu tersedia beberapa olahan susu sampai wedang uwuh.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Oleh-Oleh Legend Khas Surabaya yang Wajib Dibawa Pulang saat Mudik Lebaran
Soal harga cukup terjangkau, kisaran tujuh ribu sampai dua belas ribu rupiah. Kedai Kopi Moeljo buka mulai pukul 12 siang sampai 1 dini hari.
Kedai yang baru genap usia satu semester ini sudah menjadi langganan dari mahasiswa beberapa kampus Surabaya, bahkan tokoh-tokoh pegiat seni dan sastra Surabaya. "Menjalin pertemanan, persaudaraan dan kekeluargaan menjadi hal utama bagi kedai kopi ini. Sebab dengan begitu, akan menambah semangat untuk terus mengembangkan kedai ini menjadi lebih baik," jelas Dodot. (*)
Baca Juga: Waspada! Minum Kopi saat Berbuka Tidak Baik untuk Kesehatan, Berikut Penjelasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News