BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Debit air Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, kembali masuk siaga II banjir. Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Bengawan Solo terus mengalami kenaikan sejak Senin (12/3) dinihari, hingga Selasa pagi (13/3/18).
Di papan duga Taman Bengawan Solo (TBS) Kota Bojonegoro ketinggian air terpantau pada titik 14.30 MDPL atau siaga II banjir dengan tren air terus naik. Sedangkan di papan duga Bengawan Solo perbatasan Bojonegoro - Ngawi juga masih menunjukkan tren kenaikan.
Baca Juga: Deklarasi Relasi Jamur, Ketua Dekopinwil: Jangan Sampai Jatim Dipimpin Selain Khofifah
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo, naiknya debit air sungai di wilayah Bojonegoro karena adanya kiriman air dari wilayah hulu, mulai Madiun, Ngawi, Ponorogo, serta beberapa daerah di wilayah Jawa Tengah.
"Beberapa wilayah di hulu seminggu ini memang sedang terjadi hujan dengan intensitas tinggi, belum lagi ditambah air hujan di wilayah Bojonegoro. Semua air turun ke Sungai Bengawan Solo hingga masuk siaga kembali," terangnya.
Andik Sudjarwo memprediksi puncak ketinggian air Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro mencapai siaga kuning dengan ketinggian air sekitar 14.60 meter diatas permukaan air laut (MDPL).
Baca Juga: Peletakan Batu Pertama Masjid Darussalam Trucuk Bojonegoro, Khofifah Bahas soal Perdamaian Gaza
"Sampai Siaga Kuning saja perkiraan kami. Kalau beberapa waktu lalu ketinggian air sudah mencapai Siaga Merah diatas 15.00 MDPL, hampir menyamai banjir besar tahun 2007 lalu," jelasnya.
Meski diperkirakan tidak sampai sampai masuk siaga III banjir (siaga merah), Andik Sudjarwo tetap mengimbau kepada masyarakat yang berada di daerah bantaran Sungai Bengawan Solo waspada. Sebab siaga II pun sudah banyak desa yang terdampak.
Belasan desa di sekitar bantaran sungai terpanjang di pulau jawa sudah mulai dikepung air. Bahkan rumah-rumah warga juga sudah mulai tergenang air banjir luapan Sungai Bengawan Solo itu.
Baca Juga: Berangkatkan Jalan Sehat Hari Koperasi di Bojonegoro, Khofifah: Penggerak Ekonomi Kerakyatan
Sementara itu, sebagai upaya persiapan menghadapi banjir, Kepolisian Resort Bojonegoro mulai mendirikan tenda pengungsian di tempat pengungsian Gedung Serbaguna, Kota Bojonegoro.
Selain pihak kepolisian, Dinas Sosial juga mulai menyiapkan logistik bantuan sembako yang dimuat di mobil truk besar. Selain itu, pihak BPBD serta sejumlah instansi lain terus melakukan pemantauan terhadap dampak banjir luapan air Sungai Bengawan Solo. (nur/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News