Suasana Upacara Ngembak Geni Umat Hindu di Jombang

Suasana Upacara Ngembak Geni Umat Hindu di Jombang Umat Hindu Ngepeh Jombang menggelar upacara Ngembak Geni. foto: RONY S/ BANGSAONLINE

TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Umat Hindu di Kabupaten Jombang menggelar upacara Ngembak Geni, sehari setelah Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1940. Ritual yang berlangsung di Pura Amerta Buana Dusun Ngepeh, Desa Rejoagung, Kecamatan Ngoro, Minggu (18/3/2018) ini sebagai tanda umat Hindu bisa kembali melakukan berbagai macam aktivitas seperti sediakala.

Sejak pagi umat Hindu dari berbagai desa berkumpul di Pura Amerta. Tidak hanya orang dewasa, upacara Ngembak Geni juga diikuti remaja dan anak-anak. Dipimpin pemangku pura, umat Hindu memanjatkan doa dan pujian-pujian.

Rangkaian acara diakhiri dengan Dharma Santi, yakni saling memaafkan antara satu dengan lainnya yang ditandai dengan saling berjabat tangan.

"Sebelumnya tidak boleh melakukan aktivitas yang berhubungan dengan unsur duniawi selama 24 jam (Nyepi). Usai upacara ini sudah kembali seperti semula," kata pemangku Pura Amerta Buana kepada wartawan.

Sukirno menjelaskan, selain tanda kembali bebas beraktivitas, upacara Ngembak Geni berarti terbebas dari api, sehingga umat Hindu kini telah terbebas dari berbagai sifat angkara murka.

Prosesi upacara keagamaan itu terdiri dari sembahyang Trisandhya dan sembahyang Kramaningsembah. Dalam sembahyang adat tersebut, berbagai sesaji telah disiapkan dan tertata rapi. Prosesi sembahyang ini dilakukan usai caturbrata penyepian, yakni amati geni, amati lelungan, amati lelangunan, dan amati karyo.

Menurut pemangku adat, prosesi tersebut disebut Dharmasanti Ngempak Geni dengan tujuan memohon ampunan kepada tuhan. Diharapkan kerukunan antar umat beragama semakin terjalin kuat untuk ke depannya.

"Semoga semua umat harus bisa meningkatkan kualitasnya meskipun kerukunan antar umat beragama telah lebih baik dari sebelumnya namun disayangkan adanya embrio perpecahan yang mengancam bhineka tunggal ika," tandasnya. (ony/rev)