NGAWI, BANGSAONLINE.com - Calon Gubernur Khoffiah Indar Parawansa melihat tas anyaman produksi warga Karangjati Ngawi berpotensi naik kelas merambah pasar kelas menengah. Demi mewujudkan hal tersebut, Khofifah memberikan solusi akses modal untuk pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah).
Gagasan tersebut, Khofifah sampaikan saat melakukan navigasi program mengunjungi sentra tas anyaman di Desa Karangjati, Ngawi, Jawa Timur, Senin (26/3) malam. Industri rumahan Desa Karangjati disebut perlu bantuan modal untuk meningkatkan akses pasar.
Baca Juga: Gelar Doa Bersama Sambut Kemenangan, Puluhan Ribu Masyarakat Siap Kawal Suara Khofifah-Emil
“Saya rasa, ini bisa menjadi sesuatu yang produktif, memberikan akses keberdayaan ekonomi ke masyarakat harusnya memang mendapat prioritas untuk KUR (Kredit Usaha Rakyat),” kata Khofifah.
Tas anyaman produksi ibu-ibu Desa Karangjati ini tersedia dengan berbagai macam model. Khofifah melihat potensi besar pasar yang bisa dijangkau anyaman produksi warga Karangjati ini.
“Ada model-model rupanya mereka mudah untuk beradaptasi dengan desain-desain baru,” ucapnya.
Baca Juga: Relawan Jari Mata Siap Kawal Kemenangan Khofifah-Emil Hingga Akhir
Khofifah memuji, kreatifitas tas anyaman ini membuktikan betapa produktif dan berdayanya perempuan di desa Karangjati. Menurutnya tas anyaman ini merupakan salah satu pekerjaan yang sesuai dengan ibu rumah tangga.
“Ini industri rumahan yang sangar pro for women. Fungsi sebagai ibu rumah tangga itu bisa berseiring dengan tambahan penguatan ekonomi mereka. Ini akan menjadi bagian penguatan keberdayaan perempuan karena yang punya keterampilan seperti ini akan lebih dekat dengan tradisi perempuan, menganyam,” tutur Khofifah yang juga Ketua Muslimat NU ini.
Sementara itu, penggagas tas anyaman Desa Karangjati, Agus Haryadi menyambut baik solusi yang diberikan Menteri Pemberdayaan Perempuan era Presiden Abdurrahman Wahid ini. Agus juga mengamini permasalahan untuk mengakses pasar sejauh ini adalah modal.
Baca Juga: Warga Jatim Berjubel Hadiri Kampanye Terakhir Khofifah-Emil, Kiai Asep: Menang 70%
“Kita kirim per dua minggu ini ke Cirebon, wilayah Jawa Barat, ke Sumatera. Ambil untungnya Rp per tas. Kalau buat naik kelas, ngirim lebih jauh perlu biaya modal tambahan,” ungkap Agus.
Komitmen Khofifah untuk memberdayakan ekonomi masyarakat berbasis usaha mikro kecil, menengah dan kerakyatan ini termaktub dalam Jatim berdaya. Dalam Nawa Bhakti Satya ketujuh ini, pasangan Khofifah-Emil memberikan solusi modal, pendampingan, pelatihan manajemen hingga perluasan pasar dengan Informasi Super Koridor. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News