SAMPANG (bangsaonline) - Sebanyak 58 desa dari 12 kecamatan di Kabupaten Sampang mengalami kekeringan dan krisis air bersih, namun bantuan yang diberikan pemkab sebanyak dua tangki seminggu, tidak mencukupi kebutuhan warga.
Sahruji, warga Desa Birem Kecamatan Tambelangan menuturkan, air bersih yang dijadikan kebutuhan sehari-hari sudah tidak ada. "Untuk mendapat dan untuk mendapatkannya pun harus melalui jarak yang jauh, sedangkan bantuan air bersih waktunya tidak menentu, dan sangat minim karena tidak sesuai dengan kebutuhan warga," kata dia.
Baca Juga: Ultraman Turun Tangan Bantu Warga Terdampak Kekeringan di Lamongan
Adapun untuk membeli air keliling, per jirigen 50 liter sebesar Rp 20 ribu. "Untuk biaya makan saja sulit," keluh dia.
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang Wisnu Wardono ketika ditemui di ruang kerjanya mengatakan, pihaknya sudah memberikan bantuan air bersih dengan menggunakan dana rutin melalui APBD sebesar Rp 250 juta. "Dua tangkidalam seminggu ke masing-masing desa, menurutnya itu sudah efektif dan untuk meratakan bantuan ke daerah yang mengalami kekeringan," kata dia.
" Jumlah desa yang mengalami kekeringan sebanyak 58 desa. Setiap desa mendapatkan jatah sebanyak 15 tangki," ucapnya.
Baca Juga: Gus Mujib Bertekad Putus Mata Rantai Krisis Air Bersih Bila Terpilih di Pilbup Pasuruan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News