Emil Komitmen Menata Pasar Tradisional di Jatim

Emil Komitmen Menata Pasar Tradisional di Jatim Emil Dardak dan Arumi Bachsin menyambangi Pasar Tegalombo, Pasar Minulyo, dan Pasar Arjowinangun di Kabupaten Pacitan. foto: ist

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 1 Emil Elestianto Dardak semakin gencar berkampanye ke berbagai daerah. Kali ini Emil berkunjung ke kota kelahiran Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat (4/5).

Didampingi istrinya , mengunjungi tiga pasar di Pacitan, yaitu Pasar Tegalombo, Pasar Minulyo, dan Pasar Arjowinangun. Tidak hanya sekadar mengenalkan diri, Emil juga menyerap aspirasi para pedagang pasar.

Baca Juga: Gelar Doa Bersama Sambut Kemenangan, Puluhan Ribu Masyarakat Siap Kawal Suara Khofifah-Emil

Kedatangan Emil dan Arumi ini membuat heboh seisi pasar. Permintaan swafoto pun tak terhindarkan sepanjang perjalanan menyusuri pasar.

"Aduh Pak Emil ganteng, Arumi ayune Jan kayak boneka," ujar Ibu Mimin, salah satu pengunjung sambil menerobos karena ingin bersalaman dengan Emil dan Arumi.

Salah satu pedagang bernama Ibu Siti Azizah mengeluh akan sepinya pasar dan menurunnya daya beli masyarakat.

Baca Juga: Ikhtiar Ketuk Pintu Langit, Khofifah Hadiri Shalawat Akbar Bersama Ribuan Masyarakat Gresik

"Sekarang tidak seperti dulu, pembeli tidak seramai dulu, mungkin harus ada penataan agar pasar bisa ramai dan pedagang kecil dilindungi," katanya.

Menanggapi aspirasi pedagang, menjelaskan, perlu adanya upaya untuk menata pasar agar bertambah ramai. Konsep yang ditata, juga harus diyakini dan disetujui oleh mayoritas pedagang. Tak hanya itu toko/pasar modern berjejaring menurutnya juga harus diatur agar berdiri diatas koperasi untuk melindungi usaha kecil.

"Banyak rujukan untuk menata toko modern berjaringan atau pasar rakyat seperti ini. Di daerah yang saya pimpin menerapkan aturan, pasar modern berjaringan berdiri di atas koperasi dan mereka punya pangsa pasar sendiri-sendiri," katanya.

Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman

Lebih lanjut alumni University Of Oxford ini berkomitmen untuk mengarahkan pasar rakyat/tradisional untuk memenuhi unsur kenyamanan, kebersihan, arus keluar masuknya bongkar muat barang, dan parkir memadai.

"Upaya penataan harus bertujuan memberikan potensi rezeki yang bertambah bagi penjual, tentunya kearifan lokal tetap diperhatikan. Ini sudah kami lakukan di tempat kami (Trenggalek), tentunya akan kami dorong lebih luas lagi jika kita diberi tanggung jawab di provinsi," pungkasnya. (mdr/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO