MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Nasib malang menimpa Muhammad Febryan Syahputra (3,5 tahun), putra semata wayang pasangan Mochamad Yunus dan Denis Mega Kajati Putri Warga Dusun Kangkungan, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto.
Betapa tidak, balita ini divonis menderita kanker ganas di bagian mata kanannya sejak usia satu tahun. Kini penyakit tersebut kian membesar dan kondisinya sudah sebesar bola takraw.
Baca Juga: Petakan Potensi Desa, Mendes Yandri: Harus Jadi Supplier Bahan Baku Makan Bergizi Gratis
Dari keterangan pihak keluarga, kondisi balita yang akrab dipanggil Bryan ini memburuk pasca menjalani operasi pengangkatan bola mata di RSUD Dr. Soetomo pada awal 2017 lalu.
Seperti yang disampaikan Mochamad Yunus (30), ayah Bryan, pasca operasi di RS Dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur pada 2017 lalu, dokter menyarankan agar Byan menjalani kemoterapi untuk proses penyembuhan kanker ganas tersebut.
Namun, kemoterapi yang berjalan selama tiga bulan tersebut terpaksa tidak berlanjut karena kondisi Byan kian hari bertambah buruk. "Kalau kemo itu kan biasanya penderitanya sudah bisa makan nasi. Waktu itu anak saya masih minum ASI saat kemo dilakukan, jadi tidak kuat menjalani kemo," ujar Yunus.
Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Tangkap Buron Penganiayaan
Melihat kondisi Byan yang tidak kuat menjalani kemoterapi, pihak orang tuanya yang kini tinggal di rumah kontrakan di Jalan Empunala Nomer 440, Lingkungan Balongrawe, Kelurahan Kedudung, Kota Mojokerto ini akhirnya memutuskan mengajak Byan pulang paksa dari RS Dr Soetomo, Surabaya.
"Setelah pulang dari Dr Soetomo, di rumah akhirnya kami memutuskan mengajak Byan berobat alternatif di daerah Jombang, hanya ini yang bisa kami lakukan untuk Bryan," tuturnya.
Dijelaskannya, pembengkakan mata Byan itu dikarenakan saat operasi pengangkatan mata kanannya dan pembersihan kanker kurang maksimal. Yunus mengaku, usai Byan menjalani operasi, dokter mengatakan bahwa kanker tersebut sudah mulai merambat menyerang tulang di sekitar mata Byan.
Baca Juga: Gus Barra dan Kiai Asep Borong Dagangan, Pedagang Pasar Kutorejo Bersyukur dan Mantap Pilih Mubarok
"Waktu itu memang dokter bilang kalau kanker ganas di mata Byan sudah merambat menyerang tulang di sekitar mata dan kelopak mata. Makanya disarankan untuk menjalani kemoterapi," tambahnya.
Hingga kini, Febryan hanya bisa bermain di rumah ditemani orang tua dan kerabatnya. "Hiburannya hanya lihat video Jaran Kepang di YouTube lewat handphone saya. Tiap hari Bryan hanya bisa bermain di dalam rumah sama saya, ibunya, kadang sama keponakan saya," katanya.
Yunus berharap, Febryan bisa segera sembuh dari sakit yang selama ini dideritanya. Sejauh ini, pihak keluarga sudah berusaha melakukan penyembuhan dengan mengandalkan pengobatan alternatif dan sesekali menjalani perawatan medis.
Baca Juga: Khofifah Bangga, Industri Kertas Tisu di Ngoro Mojokerto Nyaris 100 Persen Berorientasi Ekspor
“Kami sudah berusaha melakukan pengobatan alternatif, karena kalau di kemo Byan belum kuat,” ungkap bapak satu anak ini sambil matanya berkaca-kaca saat menceritakan kondisi anaknya kepada awak media yang datang ke rumahnya. (sof/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News