GRESIK, BANGSAONLINE.com - Situs Giri Kedaton di Kecamatan Kebomas Gresik yang biasanya sepi ketika malam hari mendadak ramai pada bulan Suci Ramadan ini. Pasalnya, anak tangga jalan menuju situs peninggalan Sunan Giri tersebut penuh dengan deretan lampu Damar Kurung.
Keindahan lampion khas Gresik, ditambah panorama malam hari dari ketinggian, menjadi daya pikat para pengunjung di acara Festival Damar Kurung.
BACA JUGA:
- Mengenal Ruwa-Ruwa: Tradisi Jelang Lebaran yang Masih Dilestarikan Warga Diponggo Pulau Bawean
- Bupati dan Wabup Gresik Bagikan Ratusan Paket Sembako untuk Sopir Angkutan Umum
- Ini yang Dilakukan Dirut Pupuk Indonesia saat Safari Ramadan di Petrokimia Gresik
- Pemkab Gresik Kembali Gelar Mudik Gratis Lebaran 1445 H, ini Jadwal dan Cara Daftarnya
Ada sekitar 50 Damar Kurung yang digantung pada seuntas tali. Tiap Damar Kurung memiliki empat sisi, yang masing-masing sisinya terdapat cerita mengenai Kota Pudak.
Setiap kali kaki melangkah, mata pengunjung seakan terhenti. Masuk ke dalam kisah-kisah di Damar Kurung.
Maka tak heran, jika festival yang dibuka mulai tanggal 2-17 Juni 2018 disambut antusias oleh masyarakat. Mulai anak-anak, remaja hingga orang dewasa.
Damar Kurung merupakan seni lukis asal Gresik yang ada dan dikenal sejak puluhan, bahkan ratusan tahun yang lalu.
Zulfatun Ni’mah, salah satu pengunjung asal Kecamatan Manyar mengungkapkan kekagumannya pada Damar Kurung. Menurut dia, temaram Damar Kurung baginya membuat suasana menjadi romantis dan penuh nostalgia.