GRESIK, BANGSAONLINE.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menceritakan bagaimana terbentuknya Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama di Jepang pada tahun 2004. Ketika itu, Emil dan mahasiswa yang menempuh studi Jepang memang tergerak untuk mengenalkan Nahdlatul Ulama di negeri Sakura tersebut. Tak lama setelah ide itu muncul, mereka pun bersama-sama untuk mendirikan kepengurusan yang resmi.
"Kita alumni ingin mengenalkan Islam ahlussuna waljamaah menjadi rahmatan lillamamin. Dan pada tahun 2004 pengurus Cabang istimewa terbentuk," katanya di depan ribuan Jemaah di desa Golokan kecamatan Sidayu Gresik pada Senin (11/6/2018) dini hari.
Baca Juga: Ikhtiar Ketuk Pintu Langit, Khofifah Hadiri Shalawat Akbar Bersama Ribuan Masyarakat Gresik
Emil bertutur, setelah terbentuk, salah satu program yang dijalankan PCNU cabang istimewa di Jepang adalah membawa kitab kuning dalam versi digital.
"Saya ikut kepengurusan di 2004 dan alhamdulillah sampai hari ini berdiri. Apa programnya waktu di Jepang adalah membawa kitab kuning digital untuk anak anak nelayan supaya menguasai teknologi," katanya.
Emil berjanji kelak akan memajukan NU dan organisasi islam lainnya, jika Khofifah-Emil diberikan kesempatan terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur.
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
"Saya dan bu Khofifah akan membesarkan Nahdlatul Ulama, tetapi juga harus adil juga akan memajukan organisasi lain secara bersama-sama," katanya.
Sementara Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur Samwil, memuji ketua umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang mencalonkan Khofifah-Emil di Pilgub Jawa Timur. Menurut dia, SBY akan selalu mencalonkan kader nahdliyin, karena presiden RI keenam itu punya darah NU yang kental.
Samwil mengungkapkan banyak kader Demokrat yang berasal dari nahdliyin dan akan selalu memperjuangkan kader nahdliyin.
Baca Juga: Siap Jadikan Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Khofifah-Emil Ajak Sukseskan Pilkada 2024
"Pak SBY selalu mencalonkan kader NU karena beliau punya silsilah NU yang kental. Jangan lupa pondok Termas adalah yang tertua di Jawa. Itu adalah pondok leluhur beliau," pungkas anggota DPRD Jatim ini. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News