BLITAR, BANGSAONLINE.com - Penyelidikan kasus penganiayaan yang berakhir kematian di Blitar terus dilakukan pihak kepolisian. Dari hasil penyelidikan, diketahui peristiwa berdarah itu didasari oleh berbagai motif. Selain motif asmara, pelaku tega menganiaya korban hingga tewas juga didasari motif ekonomi.
"Ketiga orang yakni korban Imam, pelaku Andika, dan seorang wanita berinisial AL memang terlibat cinta segitiga. Namun penyebab penganiayaan berdasarkan penyelidikan sementara bukan hanya didasari hubungan asmara ketiganya saja," jelas Kasatreskrim Polres Blitar AKP Heri Sugiono, Senin (18/6/2018).
Baca Juga: Ustad Pelempar Kayu Berpaku yang Tewaskan Santri Jadi Tersangka, Polisi Lakukan Rekonstruksi
Keterangan AL menyebutkan beberapa hari lalu Imam sempat membeli sebidang tanah menggunakan nama AL. Tanah yang dibeli Imam harganya mencapai Rp 1 miliar. Namun dari total nominal itu, uang pembayaran belum dilunasi semuanya oleh Imam. Sehingga membuat pemilik tanah menagih kekurangan kepada AL.
"Pemilik tanah menagih pada AL sisa pembayaran. Tak hanya itu, dari keterangan AL, Imam juga sering menggunakan uangnya tanpa dikembalikan," ungkap Heri.
AL yang jengkel dengab kelakuan Imam, menceritakan hal yang dialaminya kepada Andika yang juga menjalin hubungan asmara dengan AL. AL dan Andika lalu menyusun skenario untuk mengundang Imam ke rumah AL untuk menyelesaikan masalah dan meminta pertanggung jawaban.
Baca Juga: Rekonstruksi Pembunuhan 2 Wanita di Shelter Hewan Blitar, Pelaku Bunuh Korban dengan Sadis
"Imam akhirnya datang ke rumah AL dengan membawa kue lebaran, namun karena di sana ada lelaki lain, Imam buru-buru pamit," imbuhnya.
Mendengar imam pamitan, Andika bergegas keluar untuk mencegat Imam. Andika menduga Imam akan kabur dan tak mau bertangung jawab. Sambil membawa sebuah rencong yang diambilnya di kamar, Andika mengancam Imam. Setelah adu mulut, keduanya terlibat perkelahian hingga membuat Imam tersungkur bersimbah darah.
"Apa penyebab pasti kematian korban belum diketahui. Saat ini kami masih menunggu tim medis RS Bhayangkara Kediri untuk melalukan autopsi di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar," papar Heri.
Baca Juga: Kasus Santri Tewas Dikeroyok, Pondok Pesantren Tahsinul Akhlaq Blitar Janji Perbaiki Keamanan
Penyebab kematian belum diketahui. Saat dievakuasi, korban terluka parah di bagian kepala. (tri/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News