MALANG (BangsaOnline) – Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko meresmikan Pondok Pesantren (Ponpes) dan Rehabilitasi Mental Az-Zainy pimpinan KH Zain Baik di Desa Pandan Ajeng, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jumat, (5/9/2014) malam.
Dalam peresmian tersebut turut hadir Asisten Teritorial (Aster) Panglima TNI Mayjen TNI Ngakan Gede Sughiarta, Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Fuad Basya, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Eko Wiratmoko dan ulama se-Malang Raya (Kota/Kabupaten Malang, Kota Batu, Kota/Kabupaten Pasuruan) serta sekitar seribu lebih santri dan santriwati Ponpes dan Rehabilitasi Mental Az-Zainy.
Baca Juga: Napiter WBP Lapas Surabaya Ucapkan Janji Setia kepada NKRI
Selain peresmian Ponpes Az-Zainy, dilaksanakan juga deklarasi "Pernyataan Sikap dan Penolakan Gerakan ISIS" yang direstui oleh Ulama Se-Malang Raya, dimana Ulama Se-Malang Raya dan seluruh lapisan masyarakat Malang Raya bersedia dan rela berada di barisan terdepan untuk mengamankan dan melindungi NKRI dari seluruh ancaman gerakan yang meresahkan dan menyesatkan.
Para Ulama ini menganggap bahwa paham ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) tidak sesuai dengan Ideologi Pancasila dan Kebhinekaan yang bernaung dalam NKRI, sehingga mereka berkeyakinan dan bertekad sepenuh hati dengan tegas menolak sekaligus melarang aliran ISIS tersebut untuk memasuki dan menyebar di wilayah Malang Raya.
Panglima TNI Jenderal TNI Dr Moeldoko dalam sambutannya menegaskan, prajurit TNI khususnya Bintara Pembina Desa (Babinsa) tidak akan ada maknanya jika tidak mendapat dukungan rakyatnya. Karena itu, terkait ISIS, Panglima TNI juga meminta peran serta aktif masyarakat mengawasi tentang kemungkinan munculnya paham ISIS di tengah-tengah masyarakat.
Baca Juga: Komandan Al Qaida Tewas dalam Baku Tembak melawan Militer AS
Menurut Dr Moeldoko, dari data World Health Organization (WHO), merinci jumlah gangguan jiwa di tiap negara mencapai 30 persen dari total penduduk. Gangguan jiwa berat mencapai tiga persen dari total 30 persen tersebut. "Di Indonesia ada tujuh jutaan yang mengidap penyakit jiwa. Data Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan, di Indonesia ada satu juta yang mengalami gangguan jiwa berat," paparnya.
Lebih lanjut, Jenderal TNI Dr. Moeldoko mengakui banyak pengidap gangguan jiwa di tengah masyarakat. Namun sekarang banyak "orang gila" yang lebih membahayakan dari orang gila sebenarnya. "Orang gila" ini bukan membangun nasionalisme untuk bangsanya (Indonesia), namun membangun patriotisme untuk negara lain. Pulang dari negara lain justru memusuhi bangsanya sendiri. "Sekarang di Indonesia banyak orang gila baru. Dia rela mengorbankan dirinya, meledakkan dirinya. Tertawa sehabis meledakkan," cetus Jenderal TNI Moeldoko.
Diakhir sambutannya Panglima TNI berpesan kepada semua peserta yang hadir untuk kembali dan menjalankan ajaran agama masing-masing. "ISIS harus kita lawan dengan SUMUK. Apa itu? "Solidaritas Umat Muslim untuk Kebhinekaan dan Keberagaman," terang Jenderal TNI Dr. Moeldoko yang disambut tepuk tangan santri yang hadir.
Baca Juga: Iran akan Serang AS, Jenderal Iran Qassem Suleimani Dibunuh dengan Drone atas Perintah Trump
Usai kegiatan, Panglima TNI didampingi Gus Zain selaku Pimpinan Ponpes berkesempatan meninjau kemegahan Pesantren Az-Zainy yang terletak pada arsitektur luar dan bangunan ini mengadopsi Taj Mahal dan bangunan Masjid Qiblatain di Palestina.
Selain itu ada beberapa bangunan yang mirip dengan Hotel Sheraton, Ballroom Majapahit, dan hotel di Dubai. Kesemua gedung tersebut dibangun tanpa arsitek khusus.
Baca Juga: Sore Tadi, Teroris ISIS asal Somalia Ledakkan Mobil, Lalu Tusuk Wajah Warga Melbourne sampai Mati
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News