SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Menteri Agama (Menag) RI Lukman Hakim Saifuddin mengajak kepada para penyuluh agama dan guru agama agar senantiasa waktunya diisi dengan bagaimana keagamaan masyarakat di Jawa Timur selalu meningkat kualitasnya.
"Pendidikan keagamaan masyarakat yang meningkat itu dengan harapan bahwa kualitas kerukunan antarumat beragama juga semakin meningkat," ucapnya saat menghadiri penutupan Jambore Penyuluh Agama Islam dan Lintas Agama serta Character Building Camp Pembina OSIS Madrasah 2018, di halaman belakang Kanwil Kemenag Prov Jatim, Kamis (5/7) pagi.
Baca Juga: Kakanwil Kemenag Jatim Tanam Pohon di Lamongan
Dalam menghadapi kehidupan yang semakin kompleks ini, Lukman mengingatkan bahwa keberadaan Kementerian Agama yang senantiasa memberikan penyuluhan dan penerangan, semakin memiliki tingkat urgensi yang tinggi di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat.
"Kehidupan kita memang semakin kompleks, tekanan beban hidup ini semakin luar biasa kompleksitasnya dan semakin beragam. Karena itu keberadaan kita (Kemenag) semakin relevan dalam kehidupan yang semakin kompleks," bebernya.
Menag juga menyampaikan rasa syukurnya yang tiada terhingga bisa hadir secara langsung bertemu dengan para penyuluh agama dan guru agama se-Jawa Timur. Menurut dia, mereka (penyuluh agama dan guru agama) adalah pihak-pihak yang selalu ada di posisi terdepan dalam melayani hal ikhwal kehidupan keagamaan masyarakat Jawa Timur ini.
Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Bilang Begini saat Lantik 23 PPIH Embarkasi Surabaya
(Salah satu sudut "kampung tenda" yang ada di Jambore Penyuluh Agama se-Jatim)
Dalam kesempatannya, Kepala Kanwil Kemenag Prov Jatim Syamsul Bahri mengatakan bahwa kegiatan jambore ini bersinergi dengan empat momen. Pertama, pertemuan dengan para penyuluh agama lintas agama: kedua, pertemuan para guru pembina OSIS madrasah; ketiga, pertemuan para tokoh agama lintas agama; dan keempat, pertemuan para tokoh islam se-Jawa Timur.
Baca Juga: Kanwil Kemenag Jatim Sayangkan Kasus Penganiayaan Santri di Kediri
Syamsul juga mengungkapkan bahwa acara kemah lintas agama yang dihadiri oleh para penyuluh dari agama Islam, Protestan, Katholik, Hindu, Budha dan Konghucu itu sebenarnya akan dihadiri oleh Presiden Jokowi.
"Berhubung waktunya yang tidak bisa diundur dan tenda-tenda sudah didirikan, Saya memberikan saran kepada Menteri Lukman supaya Presiden bisa menghadiri jambore selanjutnya yang akan digelar di Kediri pada tangga 10 Juli 2018 mendatang," terangnya.
Syamsul menjelaskan, kegiatan jambore periode selanjutnya (periode II) rencananya akan dilaksanakan di Kediri dengan peserta sebanyak 12 ribu orang. Periode II ini termasuk zona III yakni zona mataraman.
Baca Juga: Pembinaan di Kemenag Lamongan, Kakanwil Husnul Maram Ajak ASN Amalkan Lima Budaya Kerja
Setelah itu jambore periode III pada tanggal 11 Juli 2018 yang akan digelar di Kota Batu Malang. Sedangkan zonanya masuk zona I, meliputi Banyuwangi, Jember sampai Malang Raya.
Saat ini penyelenggaraan jambore periode I digelar di zona II yang wilayahnya meliputi Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Mojokerto, Pasuruan serta Kepulauan Madura. (ian/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News