BLITAR, BANGSAONLINE.com - Kapolres Blitar AKBP Anissullah M Ridha memberikan klarifikasi terkait kabar dugaan cobaan pemerkosaan yang dilakukan seorang oknum polisi di Kabupaten Blitar. Menurut dia, kronologi kejadian seperti yang sempat beredar di media sosial tidak benar.
Hal itu karena kronologi yang ada di media sosial hanya bersumber dari satu pihak saja. Terlebih pihak yang memberikan kesaksian tak mengetahui secara langsung kejadian.
Baca Juga: Polres Blitar Amankan 6 Pelaku Judi Online dari Pelbagai Lokasi
"Masuk ke rumah orang tapi orangnya tak mengizinkan, hanya sejauh itu. Diperiksanya juga sejauh itu saja terkait dengan etika. Saat ini yang bersangkutan masih diperiksa. Jangan berpresepsi seperti kata medsos. Apalagi sampai ada istilah percobaan pemerkosaan itu bagaimana," jelas AKBP Anissullah M Ridha, Kamis (12/7).
Beberapa waktu lalu kronologi percobaan pemerkosaan yang diduga dilakukan oknum polisi sempat beredar di Facebook. Namun unggahan itu hanya bertahan beberapa menit dan kemudian dihapus kembali.
Untuk mencari tahu cerita sebenarnya terkait peristiwa ini, sejumlah jurnalis pun mendatangi rumah WN (39), seorang janda warga Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar yang diduga menjadi korban percobaan pemerkosaan. Di rumah yang juga difungsikan sebagai toko pakaian itu para jurnalis ditemui FT (20), anak pertama WN.
Baca Juga: Suami Pembacok Istri di Blitar Diringkus
Berdasarkan keterangan FT, peristiwa itu terjadi Jumat 5 Juli lalu. Saat itu sang ibu yang berada di ruko sendirian didatangi ES, seorang oknum polisi. Kemudian sekitar pukul 17.00 WIB, adiknya, SL, datang ke ruko usai mengaji. Tak lama berada di rumah, SL mendengar ibunya berteriak-teriak di dalam ruko.
"Adik pulang mengaji sekitar jam 5 sore. Saat itu Pak ES sudah ada di ruko. Saat adik saya berada di belakang tiba-tiba mendengar suara teriakan ibu. Adik langsung mendatangi dan tahu ibu seperti dipeluk Pak ES. Mengetahui ada adik, Pak ES sempat mengejar adik hingga baju adik robek," tutur FT.
Setelah kejadian itu, lanjut FT, adiknya mengajak ibunya masuk ke kamar dan menguncinya dari dalam. Sementara ES tertidur di salah satu ruangan. Sementara FT yang baru tiba di ruko sekitar pukul 18.30 WIB kaget dengan kejadian yang menimpa ibunya. Ia juga berusaha membangunkan ES namun tidak merespon. Karena takut ES kembali berulah, FT bertindak cepat dengan melaporkannya ke Polsek Kesamben.
Baca Juga: Polisi Buru Suami Pembacok Istri di Blitar
"Waktu itu saya tanya ibu apa yang terjadi. Setelah ibu cerita saya coba membangunkan Pak ES tapi gak direspon. Pak ES juga seperti bau alkohol, makanya saya lapor polsek," pungkasnya.(ina/rd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News