MADIUN, BANGSAONLINE.com - Desa Mendak, Kecamatan Dagangan, menjadi wakil Kabupaten Madiun dalam lomba desa tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2018. Saat ini lomba tersebut sudah memasuki tahap penilaian lapangan, di mana tim penilai lomba desa melakukan penilaian administrasi dengan cara turun ke lapangan untuk melihat secara langsung kondisi desa yang dikenal sebagai Desa Wisata Watu Rumpuk itu.
Sebelum dilakukan penilaian, rombongan Wakil Bupati Madiun dan tim penilai lomba desa disambut penari tradisional di lokasi wisata alam Watu Rumpuk Kamis (26/7).
Baca Juga: Permudah Petani Angkut Hasil Panen, Desa Kertosari Garap JUT
Bupati Madiun, dalam sambutannya yang disampaikan oleh Wakil Bupati Kabupaten Madiun Iswanto menyampaikan bahwa Desa Mendak telah ditetapkan untuk mewakili Kabupaten Madiun untuk mengikuti lomba desa tingkat Provinsi Jawa timur Tahun 2018 melalui 3 aspek penilaian.
“Yang dinilai oleh tim juri pada lomba desa mencakup 3 bidang yaitu pemerintahan desa, bidang kewilayahan, dan bidang kemasyarakatan. Desa Mendak mumpuni dalam bidang tersebut. Hal ini dibuktikan dengan perencanaan desa yang menggunakan evdeskel (program aplikasi evaluasi Desa/kelurahan di Kabupaten Madiun dan menang tingkat nasional Bidang Inovasi). Akuntabilitas desa menggunakan program siskuedes juga berbasis online, kegiatan BPD dan lembaga desa juga berjalan didukung dengan fasilitas yang memadai dari pemerintah desa,” ujar Iswanto saat membaca cambutan Bupati.
Iswanto berharap melalui lomba itu, Pemerintah Desa beserta masyarakatnya bisa termotivasi untuk bersaing secara sportif dan positif dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat desa..
Baca Juga: Lantik 143 Kades Terpilih, Bupati Madiun Ingatkan Dana Desa untuk Masyarakat
Sementara itu, Wakil dari Tim Penilai Lapangan Lomba Desa Achmad Robiul Fuad mengatakan bahwa bahwa Desa Mendak memang layak untuk menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam memajukan dan meningkatkan kemakmuran desa, meski lokasinya ada di ujung gunung.
Menurut Robiul Fuad, kesuksesan Desa Mendak lolos ke empat besar dalam lomba desa tidak lepas dari tangan dingin Kades Nur Cholifah.
Nur Cholifah sendiri menjelaskan bahwa desa wisata berangkat dari kegagalan panen petani cengkeh yang selama ini merupakan penopang ekonomi warga. Pasca peristiwa tersebut, masyarakat akhirnya menggelar musyawarah yang memutuskan pendirian BUMDes guna mengelola desa wisata.
Baca Juga: Mantan Kepala Desa Mejayan Madiun Buka Kartu Saat Rayakan Kemenangan Calon Terpilih
”Alhamdulillah perekonomian dapat terangkat. Hal ini bisa dibuktikan dengan penghasilan warga yang meningkat. Perdagangan pedagang kaki lima di lokasi wisata bisa tembus sampai tiga juta sehingga disimpulkan wisata dapat mengangkat perekonomian warga desa kami,” Jelas Nur Cholifah. (hen/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News