GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pesta minuman keras (miras) oplosan kembali memakan korban jiwa. Kali ini, korbannya adalah 3 warga Desa Hulaan Kecamatan Menganti. Mereka meninggal usai pesta miras di tepi telaga desa Hulaan pada Kamis (16/8/2018) sekitar pukul 17.30 WIB. Selain korban meninggal, ada 23 korban lainnya yang mendapatkan perawatan intensif di sejumlah rumah sakit.
Ketiga korban adalah Riko Yakub (23), Andik kristanto (21), dan M. Fendi Pradana (19), ketiganya warga Desa Hulaan Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik.
Baca Juga: Diduga Korsleting Listrik, Toko Budi Snack di Manyar Gresik Terbakar
Sedangkan 23 korban lainnya yang selamat adalah Reval (18), Eza (20), Rendy (25), Bagus (25), Tommi (24), Teguh Haris Anggawan (24), Muslimin (22). Zaet (25), Ganda (23), Yogi (22), Fatkhul (19), M. Nur Sahlan (19).
Kemudian Gunawan (21), Herik (28), Syahrul (17), Candra (22), Rizal (22), Roy (21), Deden (22), Andri (22), Diki Setiadi (20), Ari D (23), dan Damas (17).
Informasi yang didapatkan BANGSAONLINE.com menyebutkan, kejadian nahas ini bermula pada Kamis (16/8/2018) sekitar pukul 17.30 WIB. Saat itu para korban usai melihat pertandingan bola gala desa di lapangan Desa Hulaan. Bukannya pulang, sekitar 15 pemuda memilih pesta arak cukrik dan vodka yang disajikan oleh Fendi (MD/meninggal).
Baca Juga: Jalankan Putusan PN, Kejari Gresik Keluarkan Nur Hasim dari Rutan Banjarsari
Mereka pesta miras hingga Pukul 00.00 WIB. Kemudian, pada Jumat (17/8/2018), Fendi dan 6 orang lainnya pindah ke depan rumah Solikan. Lalu, sekitar pukul 04.00 WIB (pada saat solat Subuh), penghuni rumah Solikan keluar rumah dan mengusir pemuda yang minum-minum miras tersebut.
Setelah itu, Fendi dan 6 temannya pindah meneruskan pesta miras di telaga Desa Hulaan yang jaraknya 300 meter mulai pukul 04.00-09.00 WIB. Belum puas, mereka melanjutkan pesta miras pukul 09.00-11.00 WIB di warung Sukis yang berjarak 500 meter.
Nah, saat masuk adzan salat Jumat, pesta miras dihentikan. Puas pesta, miras Riko, Andik Kristanto, dan M. Fendi pulang ke rumah masing-masing.
Baca Juga: Terobosan Baru, Kanwil Kemenkumham Jatim Hadirkan Immigration Lounge di Gresik
Namun, pada Sabtu (18/8/2018) sekitar pukul 22.00 WIB, Fendi mengeluhkan sakit perut, mual dan muntah, serta penglinhatan kabur. Dia pun dibawa keluarganya ke RS BDH Kendung Surabaya, lalu dirujuk ke IGD RS Dr. Sutomo. Namun nyawa korban tak tertolong dan meninggal pada Minggu (19/8/2018) sekitar pukul 01.00 WIB.
Nasib serupa dialami Andik dan Riko. Untuk korban Andik sempat dilarikan ke RS Islam Benowo pukul 23.00 WIB, namun meninggal pada Minggu (19/8/2018) sekitar pukul 05.00 WIB. Sementara Riko dibawa ke RS Surya Medika pukul 03.00 WIB, kemudian meninggal pada pukul 06.00 WIB.
Kapolres Gresik AKBP Wahyu Sri Bintoro saat dikonfirmasi wartawan membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan bahwa Polsek Menganti, Polres Gresik, dan perangkat desa sudah berinisiatif mendata warga-warga yang ikut pesta miras dan dibawa ke RS Dr. Soetomo.
Baca Juga: PT Sentral Harapan Jaya di Gresik Terbakar, Kerugian Capai Rp20 Miliar
"Mereka dilakukan medical check up untuk menghindari bertambahnya korban. Sementara hasil check up kondisi 23 korban lainnya stabil," katanya.
Di sisi lain, pihak keluarga korban meninggal sampai sekarang menolak untuk dilakukan autopsi terhadap para korban. "Kami masih melakukan penyelidikan pelaku yang melakukan penjualan, karena yang menyiapkan (Fendi, red) termasuk salah satu korban meninggal," pungkasnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News