Jaga Kondusivitas Kota, PSHT Madiun Sepakat Tak Kerahkan Massa Saat Nyekar Suro

Jaga Kondusivitas Kota, PSHT Madiun Sepakat Tak Kerahkan Massa Saat Nyekar Suro

KOTA MADIUN, BANGSAONLINE.com - Kota kampung pesilat. Berbagai kegiatan mengemuka saat bulan Muharam. Seperti perguruan pencak silat Perguruan Setia Hati Terate () yang akan melaksanakan Suroan pada 1 Muharam nanti. 

Perayaan bakal berbeda tahun ini. Warga diimbau untuk tidak melaksanakan pengerahan massa pada suroan nanti. Keputusan ini mengemuka setelah rapat koordinasi pihak dengan Kepolisian serta Pemkot, Jumat (31/8/2018).

Baca Juga: Pencurian di Pasar Sindon, BUMDes Sidomulyo Terkesan Acuh

‘’Karena tahun ini bertepatan tahun politik, kami imbau kepada saudara seperguruan untuk tidak melakukan pengerahan massa pada saat tradisi nyekar suroan nanti,’’ kata Ketua Umum Pusat Moerdjoko usai rapat.

Kegiatan, kata dia, dapat dilakukan pada hari-hari lain selama bulan Muharam. Pun, diharap untuk melaksanakan secara pribadi. Artinya, tidak berbondong-bondong dalam jumlah besar. Warga diimbau untuk mengedepankan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Ini penting mengingat tengah berlangsung tahun politik.

‘’Nyekar bisa diselenggarakan kapan saja. Tidak harus 1 Suro, tidak harus mengerahkan massa berbondong-bondong. Ini untuk menghormati tahun politik dan komitmen bersama untuk menjaga kondusifitas Kota ,’’ arahannya kepada seluruh warga .

Baca Juga: Selama Uji Coba, Operasional KA BIAS Tuai Respons Positif Masyarakat di Daop 7

Hal senada diungkapkan Kapolres Kota AKBP Nasrun Pasaribu. Sebagai penanggung jawab penjagaan kondusifitas di Kota , Nasrun mengimbau untuk tidak adanya mobilisasi massa dalam kegiatan ziarah makam tersebut. Pelaksanaan suroan, kata dia, dapat dilaksanakan di daerah masing-masing.

‘’Personil tetap disiagakan, ada kesepakatan antara Pemkot bersama Ketua Umum untuk meniadakan ziarah makam secara besar-besaran,’’ tegasnya.

Wakil Wali Kota Armaya berharap masyarakat mematuhi keputusan rapat. Ini merupakan hasil keputusan bersama. Keputusan bukan tanpa sebab. Keputusan mengemuka lebih lantaran pertimbangan keamanan. Rangkaian kegiatan suroan dimungkinkan bakal menimbulkan kerawanan. Pengumpulan massa yang banyak dan tidak terkoordinir dapat memicu gesekan antara warga masyarakat maupun pengikut organisasi pencak silat lainnya.

Baca Juga: Sibuk Kegiatan Kampus? Mahasiswi ini Ajak Jaga Pola Hidup Sehat dan Ungkap Manfaat Jadi Peserta JKN

‘’Prinsipnya keamanan tetap yang utama. Kami menyepakati untuk tidak melaksanakan prosesi ziarah makam Suro tahun ini dengan pengerahan massa,’’ ungkap wakil Wali Kota.

Wawali juga berpesan kapada ketua perguruan pencak silat di Kota untuk tidak menumpangi segala macam kegiatan organisasi dengan kepentingan politik. Ini dapat memunculkan sekat-sekat dalam internal organisasi ketika kepentingan politik mengemuka.

‘’Jangan sampai ada titipan politik. Harapannya, acara benar-benar murni dari organisasi yang melaksanakan,’’ ungkapnya.

Baca Juga: Peringati Sumpah Pemuda, PT KAI Daop7 Madiun Adakan Lomba Paskibra Tingkat Pelajar

Di malam 1 Suro nanti, terdapat 2.585 calon warga dari Kota dan Kabupaten yang akan disahkan. Kegiatan akan dilaksanakan di Padepokan Pusat di Jalan Merak Kota . Penyelenggaraan wisuda ini khusus untuk calon warga dari Kota dan Kabupaten. . Calon warga dari luar Kota dan Kabupaten dapat mengesahkan di daerahnya masing-masing. 

berkomitmen untuk selalu mendukung kebijakan Pemkot maupun aparat keamanan terkait kondusifitas Kota . Termasuk meniadakan kegiatan ziarah makam di tahun ini. (hen/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO