MADIUN, BANGSAONLINE.com - Pelaksanaan proyek Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) di Dusun Bulusari, Desa Sewulan, Kecamatan Dagangan ditengarai dikerjakan asal-asalan. Berdasarkan pantauan di lokasi, kualitas pekerjaan saluran pasangan batu terdapat material jenis batu beragam dan pasir banyak bercampur tanah.
Selain itu juga ditemukan jenis batu gombong (batu apung) yang rawan hancur. Ditambah, proyek bantuan pemerintah provinsi senilai Rp 590 juta tersebut tidak menyertakan dukungan gambar di lokasi pekerjaan.
Baca Juga: Pencurian di Pasar Sindon, BUMDes Sidomulyo Terkesan Acuh
Amburadulnya proyek tersebut diduga karena kurangnya pengawasan.
Saat dikonfirmasi terkait tidak adanya gambar proyek, mandor mengatakan bahwa pihaknya memang tidak diberi gambar tersebut. "Tidak ada gambar (proyek) pada saya," jawab mandor pekerja singkat.
Sedangkan Heru, selaku Ketua Pelaksana Badan Kerja Sama Antar Desa juga belum bisa saat dikonfirmasi terkait hal ini. Saat dihubungi via telepon, yang bersangkutan mengaku belum bisa bertemu untuk memberikan keterangan.
Baca Juga: Selama Uji Coba, Operasional KA BIAS Tuai Respons Positif Masyarakat di Daop 7
Sementara Ketua BKD yang juga perangkat Desa Tileng, mengarahkan awak media agar mengonfirmasi terkait proyek tersebut ke Kusno, sekretaris BKD yang juga kepala Desa Sukosari.
Kusno sendiri berdalih bahwa gambar proyek sedang dibawa oleh pendamping dari kecamatan. "Mengenai material pasir memang dari petunjuk teknis pasirnya pasir siram untuk saluran pasangan batu," ungkapnya.
Untuk spesifikasi batu yang banyak terdapat batu apung, Kusno menjelaskan bahwa sesuai anjuran kesepakatan tim harus diambilkan dari provinsi. "Akan tetapi karena memang saat ini untuk pasokan batu sangat sulit didapat di wilayah Madiun, material batu memang didatangkan dari Ngawi," pungkasnya. (hen/ian)
Baca Juga: Sibuk Kegiatan Kampus? Mahasiswi ini Ajak Jaga Pola Hidup Sehat dan Ungkap Manfaat Jadi Peserta JKN
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News