Perempuan Jaman Jatim Ajak Masyarakat Tolak Politik Uang

Perempuan Jaman Jatim Ajak Masyarakat Tolak Politik Uang Hj. Feriyal Naftalin, Ketua Ormas Perempuan Jaman Jatim. Foto: istimewa

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kasus korupsi berjamaah yang berbuntut ditahannya 41 Anggota DPRD Kota Malang membuat publik prihatin. Sontak kasus suap yang juga membuat Wali Kota Malang, Moch Anton ditahan itu membuat kegegeran. Pasalnya, saat ini Kota Malang terancam lumpuh karena hanya menyisakan 5 anggota dewan. Padahal setiap keputusan strategis Pemkot Malang harus melalui persetujuan Dewan.

Kondisi di Malang itu juga mendapat perhatian dari ormas Jaringan Kemandirian Nasional (Jaman) Jawa Timur yang merupakan relawan pemenangan Jokowi sejak Pilpres 2014 lalu. Feriyal Naftalin, Ketua DPD Perempuan Jaman Jatim menilai kasus korupsi berjamaah itu adalah akumulasi dari praktek politik uang selama ini. Karena itu, ia mengajak masyarakat agar menolak politik uang dengan memilih wakil rakyat yang bersih.

Baca Juga: Reses, Ketua DPRD Jatim Serap Aspirasi Masyarakat di Griya Bakti Prapen Indah

"Kasus di Kota Malang itu menjadi titik balik bagi masyarakat. Ini momentum masyarakat untuk menolak politik uang dan memilih pemimpin atau wakil rakyat yang bersih," ujar perempuan yang akrab disapa Neng Fey itu, Selasa (4/9).

Feriyal yang juga adalah calon anggota legislatif (Caleg) daerah pemilihan (Dapil) VI yang meliputi wilayah Malang Raya ini mengaku, dirinya selama turun ke dapil tidak pernah menjanjikan uang apalagi memberi uang kepada masyarakat. Ia lebih memilih menawarkan program atau gagasan pada masyarakat.

Praktek itu tidak ia lakukan saat menjelang pemilu 2019 saja. Jauh hari sejak pemilu 2009 yang mengantarkannya menjadi anggota dari Partai Demokrat. Demikian pula saat pemilu 2014 saat ia maju dari PKB. Tak pernah sekalipun dirinya mengiming-imingi masyarakat dengan uang.

Baca Juga: Ketua DPRD Jatim Pimpin Upacara Hari Pahlawan 2024 di TMP Sepuluh Nopember 1945

"Sejak dulu saya menolak politik uang. Saya lebih memilih menawarkan program dan gagasan. Kalau saya terpilih tentu saya akan perjuangkan kebutuhan masyarakat yang telah milih saya. Dan saya punya kapasitas untuk itu," tutur anggota Fraksi Partai Demokrat periode 2009-2014 ini.

Mantan Ketua DPD Perempuan Demokrat Jatim ini mengakui, sebagai politisi perempuan tentu dirinya memberi perhatian khusus terhadap isu gender. Karena itu dirinya lebih memilih melakukan pemberdayaan perempuan ketimbang mengiming-imingi uang. Apalagi dirinya memiliki lembaga untuk melakukan pemberberdayaan kaum perempuan. Mulai menjahit, merias sampai pada kursus kepribadian.

Menurutnya, bila kaum perempuan terampil, maka ia akan mandiri dan bisa menopang perekonomian keluarga. Tentunya dengan tidak melupakan kodratnya sebagai istri sekaligus ibu bagi anak-anaknya. Karena itu, bila sudah terampil, mereka bisa membuka usaha di rumah.

Baca Juga: Oknum Anggota DPRD Jatim Warga Sampang Diduga Aniaya Istri Siri yang Berprofesi DJ

"Perempuan saat ini harus terampil, harus punya kemampuan yang bisa untuk menambah penghasilan. Apalagi bagi mereka yang berstatus janda. Karena itu saya bertekad memberdayakan perempuan di dapil saya," tandas kader Partai Golkar tersebut. (mdr/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO