BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Balap sepeda dengan panjang lintasan 599 km bertajuk Internasional Tour de Banyuwangi Ijen (ITDBI) 2018 yang mengangkat tema "spirit of blue fire" sudah memasuki etape kedua, Kamis (27/9/2018). Di etape ini panjang lintasan 179,3 km yang dimulai start dari stasiun Kalibaru menuju finish kantor bupati Banyuwangi. Pehelatan etape kedua diberangkatkan langsung oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Setelah bupati mengibarkan bendera start, para pembalap langsung menggeber sepedanya dengan kecang munuju Kecamatan Glenmore yang dilanjutkan menuju Kecamatan Tegalsari dengan melintasi jalur datar lurus. Setelah itu pembalap yang masih dalam satu rombongan ini langsung menacap sepedanya menuju daerah Karandoro, Pedotan, hingga sampai Ringin Telu para pembalap disuguhi lintasan datar sempit dengan view bentangan sawah dan kebun jeruk milik warga.
Baca Juga: Launching Majapahit's Warrior Underwater, Pj Gubernur Jatim Sampai Ikut Nyelam Letakkan Patung
Memasuki wilayah Sukorejo, para pembalap langsung beradu sprint dikarenakan di wilayah ini sudah masuk hitungan intermediate pertama 44,5 km. Di sini pembalap dari Tim Terengganu Cycling, Saleh Mohammad Harrif, menjadi yang tercepat dan memenangkan adu sprint yang pertama.
Menuju arah pasar kesilir menuju pasar Purwoharjo, para pembalap disuguhi lintasan yang berkelok kelok sempit hingga di daerah Tegaldlimo. Memasuki petak sebelas menuju Plampangrejo para pembalap diadu kekuatanya dikarenakan di area ini intermediate kedua lokasi 100,7 km sudah dimulai. Dalam adu sprint yang kedua ini rombongan terpecah menjadi 3. Namun kekuatan kaki Nguyen V dari Team Bikelife Dong Nai Cycling dalam mengayu sepedanya membuat dirinya menjadi pemenang sprint di intermediate kedua ini.
Berlanjut ke arah kantor Camat Sempu sampai Karangsari, para pembalap disuguhi lintasan sempit menurun. Hingga di wilayah Pekulo menuju Srono, para pembalap terdepan masih didominasi tim 7 Eleven Roadbike, Kinan Cycling, Sapura Cycling, Ningxia Sport Cycling, PGN Road Cycling, KFC Cycling, MCdonal Downunder Cycling dan BRCC.
Baca Juga: Berangkatkan Atlet Balap Sepeda Kota Kediri, Zanariah Ingatkan Sportivitas dalam Bertanding
Semua pembalap dari tim itu beradu sprint dan bermanuver untuk bisa memenangkan intermediate terakhir. Tetapi kecepatan sprint Richards K tidak tertandingi sehingga pembalap dari team MCdonal Downunder Cycling ini memenangkan adu sprint di intermediate terakhir.
Sehabis adu sprint, para pembalap masih keras mengayuh sepeda untuk ingin menjadi yang tercepat di ITDBI 2018 etape dua. Di sisa 32 km arah Banyuwangi, para pembalap saling beradu skill dan kecepatan. Di lintasan datar besar ini para pembalap yang di belakang merangsek ke depan untuk ikut bersaing meraih gelar tercepat di etapa kedua kali ini.
Memasuki lintasan taman Patung Kuda menuju jalan Brawijaya dan Gajah Mada, para pembalap saling bergerombol menjadi satu rombongan menuju jalan MH.Thamrin ke jalan Sudirman lalu jalan Ahmad Yani. Para pembalap saling bermanuver dan saling salip menyalip.
Baca Juga: Ditpolairud Polda Jatim Amankan Dua Pelaku Jual Beli Benih Lobster Ilegal di Banyuwangi
Sampai di lintasan 300 meter, kemelut terjadi. Pembalap tim Sapura Cycling tersenggol dan tergelincing jatuh. Akhirnya pembalap dari team PGN Road Cycling Team Jamalidin Novardianto finish tercepat dengan mengukuhkan waktu 4:09:17 detik disusul pembalap dari Ningxia Sport Bouglas Georgios di urutan kedua, dan Van Aert Bernard Benyamin dari team Java Partizan menjadi pembalap tercepat ketiga.
Jamalidin Novardiarto mengatakan bahwa race kedua dengan lintasan flat ini sangat menguras tenaga dikarenakan persaingan balapannya sangat ketat dan posisi para pembalap saling menempel.
"Kemenangan ini memang sudah kami targetkan, dan itu juga berkat koordinasi yang baik pelatih dan tim," terang pembalap asal Malang itu kepada awak media.
Baca Juga: Tour de Banyuwangi Ijen Reborn Usai Vakum 4 Tahun, Pj Gubernur Adhy Beberkan Dampaknya
Di akhir acara, panitia mengumumkan hasil race etape dua, yakni Jamalidin Novardianto mejadi yang tercepat. Sekaligus sebagai stage best riders Indonesia.
Sedangkan Culey Marcus masih memegang gelar predikat general individual classification dan best climbers. Best sprinter masih dipegang pembalap Zenovich Mathew dari St George Continental Cycling, dan best rider Indonesia masih dipegang pembalap dari KFC Cycling Team Juangga Selamat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News